Center of Economic and Law Studies (Celios) meluncurkan Rapor 100 Hari Prabowo-Gibran Evaluasi Kinerja Kabinet Merah Putih dan Program Ekonomi, Energi, Lingkungan Hidup serta Penegakan Hukum.
Berdasarkan hasil penelitian Celios, ada sejumlah menteri dengan rapor merah dalam kinerja Kabinet Merah Putih (KMP) selama 100 hari pertama.
Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira, mengatakan, 5 menteri yang mendapatkan rapot merah adalah Menteri HAM Natalius Pigai, Menteri Koperasi Budie Arie Setiadi, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, dan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto.
"Skor terendah dalam evaluasi ini diraih oleh Natalius Pigai dengan nilai mendekati -150. Skor ini mengindikasikan adanya kritik yang signifikan terhadap kebijakan di bidang HAM, karena beragam kontroversi atau kurangnya terobosan yang dilakukan," kata Bhima Yudhistira, Rabu (22/1/2025).
Selanjutnya, Menteri Budi Arie Setiadi menempati posisi kedua terendah dengan skor negatif, dan Bahlil Lahadalia berada di posisi ketiga terendah.
Budi Arie Setiadi mendapatkan rapor merah sebagai menteri di bidang ekonomi, yakni meraih skor minus 39. "Hal ini menandakan tidak adanya terobosan dalam pengelolaan koperasi," kata Bhima.
Kemudian, Menteri Raja Juli Antoni dan Menteri Bahlil Lahadalia, serta Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq masuk sebagai daftar menteri rapor merah di bidang energi dan lingkungan.
"Menteri dengan skor terendah dalam evaluasi kinerja energi dan lingkungan hidup adalah Raja Juli Antoni dengan nilai -45," sebut Bhima.
Menurut Bhima, skor ini menampilkan kemunduran dalam pengelolaan konservasi hutan terutama wacana untuk program ketahanan pangan dan transisi energi yang beresiko tinggi meningkatkan deforestasi.
Bhima menyebutkan nama Budi Arie juga masuk daftar sebagai menteri yang tidak terlihat bekerja dan harus dievaluasi ulang. Sebanyak 30 responden menilai Budie Arie tidak terlihat bekerja selama 100 hari pertama pemerintahan.
Selain itu, Celios juga mencatat beberapa menteri yang berkinerja buruk dan harus direshuffle dalam 6 bulan pertama ini.
Mereka adalah Menteri Budi Arie, Menteri Yandri Susanto, Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait, Menteri Natalius Pigai, Menteri Raja Juli, dan Menteri Bahlil Lahadalia.
"Reshuffle atau perombakan kabinet ideal dilakukan pada 6 bulan pertama atau bertepatan dengan 20 April 2025," kata Bhima.
Bhima menjelaskan, metodologi penilaian kinerja 100 hari Kabinet Prabowo-Gibran yang dilakukan Celios ini menggunakan survei berbasis expert judgment.
Panel juri terdiri dari para jurnalis yang memiliki wawasan mendalam tentang kinerja pemerintah dari beragam media massa, baik elektronik, dan cetak.
Studi ini menjaring respon dari 95 jurnalis dari total 44 lembaga pers di Indonesia. Lembaga pers tersebut tersebar dari desk berbeda, di antaranya desk ekonomi, sosial dan politik, hukum dan HAM, serta negeri dan lingkungan. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved