Ada 2 kelompok bersenjata yang berbeda yang terlibat dalam penghadangan dan penyerangan terhadap anggota TNI di Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Puncak, Papua, sehingga mengakibatkan 8 prajurit TNI gugur. Pemerintah mengecam keras aksi penembakan yang dilakukan orang tak dikenal tersebut.
“Ini terjadi ketika pemerintah merajut upaya damai Papua, mempercepat pembangunan, perhatikan keistimewaan, kekhususan Papua tapi masih diganggu tindakan tak bertanggung jawab," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto dalam jumpa pers di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Kamis (21/02).
Djoko mengatakan, kelompok bersenjata yang melakukan penyerangan di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya yang mengakibatkan 1 orang tewas itu diduga kelompok bersenjata Goliat Tabuni. “Hal tersebut berdasarkan perkiraan intelijen yang dimiliki aparat bahwa daerah tersebut, diindikasikan merupakan tempat aktivitas kelompok bersenjata pimpinan Goliat Tabuni," papar Djoko.
Sementara itu, penghadangan dan penyerangan oleh kelompok bersenjata di Kampung Tanggulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, terhadap 10 anggota Koramil Sinak, Kodim 1714/Puncak Jaya yang sedang menuju Bandara Sinak untuk mengambil logistik dan radio kiriman dari Nabire, yang menyebabkan 7 anggota TNI tewas itu diduga kelompok bersenjata pimpinan Murib. “Ini merupakan perkiraan intelijen yang menduga daerah tersebut adalah tempat aktivitas kelompok bersenjata pimpinan Murib,” ujar dia.
Menko Polhukam telah meminta Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua dan Kapolda Papua untuk melakukan koordintasi dan integrasi dalam upaya pengejaran terhadap kelompok-kelompok bersenjata itu.
“Para pelaku harus dikejar sampai ketemu dan segera diproses hukum siapapun yang terlibat. Mudah-mudahan pelaku penembakan, penghadangan bisa ditangkap dan jelas siapa pelaku dan motif serta berasal kelompok mana yang bertanggung jawab," tandas Djoko.
Menko Polhukam mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama untuk bekerja sama dengan pemerintah menjaga kondusivitas di Papua dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Kejadian ini tidak mencerminkan situasi Papua secara umum, dimana Papua saat ini masih dalam situasi kondusif, sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktivitas sehar-harinya dengan aman dan lancar," tuturnya.
Atas kejadian itu, kata dia, pemerintah mengutuk keras tindakan brutal yang dilakukan oleh kelompok-kelompok bersenjata itu. “Pemerintah juga sampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban,” tandas Djoko.
© Copyright 2024, All Rights Reserved