Pemerintah kembali menjadwalkan lelang surat utang negara (SUN), pada Selasa (30/08) depan. Dalam lelang kali ini, pemerintah menargetkan pemasukan dana hingga Rp18 triliun. Pemerintah menawarkan lima seri lawas dalam lelang tersebut.
Kelima seri itu adalah SPN12161202 (reopening) yang jatuh tempo 2 Desember 2016. Kemudian SPN12170804 (reopening) yang jatuh tempo 4 Agustus 2017. Kedua instrumen ini menetapkan tingkat kupon diskonto.
Selanjutnya seri FR0056 (reopening) bertenor 10 tahun yang jatuh tempo 4 Agustus 2026. Seri ini menawarkan kupon 8,37 persen.
Ada pula seri FR00073 (reopening) yang jatuh tempo 15 Mei 2031 dengan kupon 8,75 persen. Terakhir, seri FR0072 (reopening) yang jatuh tempo 15 Mei 2036 dengan kupon 8,25 persen.
Pada Selasa nanti, lelang akan dibuka pukul 10.00 WIB dan tutup pukul 12.0 WIB. Sedangkan setelmen dijadwalkan 1 September 2016. Penjualan SUN menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price). SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit Rp1 juta.
Menurut Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto, total penawaran yang masuk berkisar Rp25 triliun hingga Rp35 triliun. Tingginya penawaran ditopang koreksi pasar obligasi dalam beberapa waktu terakhir sehingga menyebabkan valuasi yield menjadi menarik. "Demand investor lokal masih tinggi masuk ke SUN," ungkap Handy, kemarin
Selain itu, kata Handy, pasar obligasi akan bergairah akibat berita positif dari perkiraan deflasi Agustus oleh BI. Suku bunga acuan BI juga memiliki ruang untuk turun sehingga akan menopang permintaan lelang. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga relatif stabil. Ditambah lelang SUN kali ini, menawarkan seri bertenor 10 tahun yang menjadi favorit investor.
© Copyright 2024, All Rights Reserved