Angkatan Udara Rusia menggelar latihan militer besar-besaran dengan melibatkan sekitar 250 pesawat terbang dan 12.000 personel militer. Latihan empat hari itu diselenggarakan untuk memeriksa kesiapan tempur.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan latihan tersebut dilakukan sebagai pengujian regu terbang dan pasukan pertahanan udara di distrik militer pusat melibatkan hampir 700 senjata dan perangkat berat militer. “Pesawat jarak jauh Rusia juga diplot untuk melaksanakan serangan rudal pada target latihan,” demikian laporan kantor berita Rusia Interfax dan Tass.
Latihan itu dimulai beberapa hari setelah Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengaku negaranya sudah masuk dalam peperangan dengan Rusia.
Presiden Ukraina mengklaim negaranya terlibat peperangan nyata dengan Rusia.
Menurut Petroshenko, militer Ukraina tidak lagi berperang dengan separatis yang didukung Rusia, namun berhadapan langsung dengan militer Rusia.
Tindakan Rusia di Ukraina dan invasi mereka ke wilayah udara Barat telah menyebabkan meningkatnya ketegangan Rusia dengan Barat.
Sementara Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin dengan nada bergurau mengatakan, tank-tank tidak memerlukan visa. Pernyataan itu dilontarkan terkait masalah Ukraina.
Sebelumnya, politisi Rogozin masuk dalam daftar pejabat Rusia yang dicekal Uni Eropa dan AS menyusul sanksi aneksasi Rusia di Krimea tahun 2014 lalu. Akibatnya, Rogozin tidak bisa bepergian ke daerah Uni Eropa dan AS.
© Copyright 2024, All Rights Reserved