Hingga hari ini, Selasa (12/05), banjir masih merendam sejumlah desa di Kecamatan Tempursari. Lumajang. Genangan banjir disebabkan meluapnya air Kali Glidik setelah hujan deras Senin malam kemarin, Senin (11/05), ditambah tingginya gelombang pantai selatan.
"Hampir seluruh desa di Kecamatan Tempursari tergenang banjir setinggi satu meter," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Ribowo, Selasa siang (12/05).
Genangan air paling dalam berada di Desa Buluhrejo dan Tempursari. Sekolah dasar di Buluhrejo sampai meliburkan siswanya lantaran ruang kelas tertimbun lumpur setelah tergenang banjir Senin malam.
Namun genangan berangsur-angsur surut pada Selasa pagi. Masyarakat mulai bergotong royong membersihkan desanya dari material kotoran yang terbawa banjir.
"Anggota BPBD Lumajang serta Dinas Pekerjaan Umum turun ke lapangan untuk melakukan pendataan," kata Ribowo.
Menurut Ribowo, genangan banjir lambat surut karena Kali Glidik yang seharusnya membuang air ke laut selatan terhalang gelombang tinggi. Akibatnya air laut masuk ke muara sungai dari arah yang berlawanan.
Bencana yang terjadi secara bersamaan dan berturut-turut sejak Minggu kemarin membuat BPBD harus membagi anggotanya. Sebab terjadinya banjir hampir bersamaan dengan bencana tanah longsor di Kilometer 59 jalur selatan Lumajang menuju Malang serta di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.
Sehari sebelumnya yakni, Minggu (10/05), juga terjadi longsor di Dusun Pasirejo, Desa Purorejo, Kecamatan Tempursari, hingga mengakibatkan enam rumah roboh. Enam rumah yang rusak milik Abdurrahman (51), Karimun (47), Sunarya (40), Priyono (30), Misirah (70) dan Jumadi (68 ). Kerugian ditaksir mencapai Rp250 juta.
© Copyright 2024, All Rights Reserved