Meski yakin betul kasus hukum yang menimpanya adalah rekayasa dan upaya kriminalisasi semata, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetap menghormati proses hukum yang dihadapinya dan mengajukan permohonan berhenti sementara dari KPK. Langkah BW diapresiasi banyak pihak, dan berharap Komjen Budi Gunawan yang juga berstatus tersangka, melakukan langkah yang sama.
Sebenarnya, desakan agar BG mundur dari bursa calon Kapolri begitu kuat sejak ia ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Tuntutan datang dari berbagai kalangan dan latar belakang. Namun desakan itu hingga kini, BG masih menjabat Kalemdikpol. Polri belum menonaktifkannya, dan Presiden Joko Widodo pun belum membatalkan rencana pelantikannya. Hanya menunda.
Ada sejumlah tokoh yang bersuara keras meminta Polri segera menonaktifkan BG. Tapi Polri yang kini dipimpin seorang Plt itu, tetap diam. Sementara BG juga diam.
Suara itu bertambah keras, setelah BW mengajukan surat berhenti sementara. Meskipun pimpinan KPK yang lain kompak menolak permintaan berhenti itu, keputusan akhirnya ada ditangan Jokowi sebagai Presiden.
Mantan Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno, mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana, juga mantan Wakil ketua KPK Erry Riyana Hardjapamekas termasuk tokoh yang gencar menuntut BG mengambil langkah mundur.
Mantan Wakil Ketua KPK Erry Riyana juga mendesak Komjen Budi Gunawan mundur sebagai calon Kapolri. "Saya percaya sebagai pemegang korps Bhayangkara, jika berkenan Komjen Budi Gunawan mengundurkan diri. Itu menjadi sikap yang elegan," kata Erry.
Denny Indrayana juga tak kalah keras. Sikap keras kepala BG yang tidak mau mundur dinilainya justru mencoreng citra Polri. "Komjen BG tanpa malu-malu telah merusak institusi Polri, bukan untuk memperbaiki. Kalau betul-betul cinta Polri, BG seharusnya mundur," ujar Denny.
Belakangan, sejumlah tokoh yang bersuara kritis terkait polemik KPK dan Polri ini dipanggil Jokowi ke Istana. Oegroseno, Erry Riyana dan Denny Indrayana, Jimly Asshidiqie, Bambang Widodo Umar, diantaranya.
Bahkan, ada 7 tokoh yang akan menjadi tim independen untuk membantu menyelesaikan persoalan ini. Oegroseno, Erry Riyana, Jimly, dan Bambang Widodo Umar termasuk diantaranya.
Namun, publik masih membacanya dengan sedikit curiga. Akankan Presiden membatalkan pelantikan BG, atau ini hanya langkah Istana agar para tokoh itu tak lagi mengkritik tajam.
© Copyright 2024, All Rights Reserved