Potensi cuaca ekstrem terjadi di Indonesia amat besar. Kerawanan itu akan terus bergulir hingga Februari mendatang. cuaca dingin ekstrem yang terjadi di belahan bumi bagian utara turut menjadi penyebab utama badai tropis di wilayah Indonesia.

Demikian pendapat yang dikemukakan oleh Koordinator Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Meteorologi dan Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Paulus Agus Winarso kepada pers, Minggu (30/12).

“Cuaca bumi bagian utara yang amat dingin hingga minus 30 derajat celcius di bawah titik beku akan mempercepat kondensasi air di udara yang berakibat membesarnya tumpukkan awan dan mata badai tropis yang juga turut melewati Indonesia,” ujar Paulus.

Jika diukur secara periodik, ujar Paulus, siklus cuaca akan bergulir dalam rentang 5 hingga 7 hari sekali. “Boleh jadi dalam 5 hari berturut-turut akan ada hujan lebat diiringi angin kencang lalu 5 sampai seminggu kemudian cuaca tenang kembali dengan curah hujan yang biasa-biasa saja tapi bukan berarti hujan besar tidak akan kembali datang," imbuh dia.

Paulus menerangkan, Indonesia justru seharusnya dilanda hujan pada awal-awal Januari, karena jika tidak, curah hujan ekstrim akan tertumpuk pada pertengahan Januari hingga Februari yang ia prediksikan mulai 350 mm sampai 550 mm.

“Ibarat air satu ember kalau ditumpahkan sedikit-sedikit akan habis lama-lama tanpa banyak menimbulkan bencana atau kerusakan, tapi lain cerita kalau satu ember ditumpahkan sekalian disatu wilayah maka potensi bencana banjir bandang dan tanah longsor semakin besar," jelasnya.

Berdasarkan pantauan BMKG hingga Minggu (30/12), potensi cuaca ekstrim melanda wilayah di Indonesia tetap besar. “Curah hujan tinggi sampai dengan tadi pagi terukur di atas beberapa wilayah Indonesia yakni Sibolga dengan 100 mm, lalu di Padang 179 mm, Manado 108 mm, dan Bitung 106 mm. Konsistensi ini menunjukan adanya curahan hujan merata wilayah Indonesia dan cuaca dingin di bumi bagian utara masih akan memicu awan hujan untuk wilayah Indonesi hingga pekan akan datang.”

Di wilayah Indonesia bagian timur dan selatan, juga terjadi badai yakni badai Mitchel di bawah Pulau Bali dan Badai Freda di Tenggara Papua. “Namun keduanya masih stabil saja tidak terlalu masif, tapi kita tetap harus waspada terhadap cuaca ekstrem," tandas Paulus.