Bursa kawasan Asia melesat pada pembukaan perdagangan Kamis (16/04) pagi ini. Data Bloomberg, pada pukul 09.05 waktu Tokyo, menyebutkan, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,4 persen menjadi 153,33.
Sebelumnya, Kemarin, Rabu (15/04), laju bursa Asia tertahan akibat data ekonomi Tiongkok menunjukkan perlambatan pertumbuhan terbesar dalam 6 tahun terakhir. Pasar saham di Jepang, Australia, dan Korea Selatan masing-masing naik sebesar 0,3 persen.
Namun, pagi ini, ada sejumlah sentimen yang mengerek pergerakan indeks regional. Salah satunya adalah pelemahan dolar AS setelah data manufaktur Amerika yang negatif memicu spekulasi the Fed akan memundurkan waktu pelaksanaan kenaikan suku bunga. Berdasarkan Bloomberg Dolar Index turun untuk hari ketiga setelah euro naik 0,5 persen.
Senior economist ANZ Bank New Zealand Ltd, Sharon Zollner, mengatakan, rencana kenaikan suku bunga pada Juni nanti oleh the Fed sepertinya semakin mustahil. “Dampak dari data ekonomi menunjukkan pola negatif dalam beberapa bulan terakhir, sehingga sangat sulit ditebak," jelas Zollner.
Sentimen dari Eropa juga memengaruhi bursa Asia. Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi bilang pembelian aset-aset membantu proses pemulihan ekonomi dan program tersebut harus diimplementasikan secara penuh.
Sedangkan dari pasar komoditas, harga emas memimpin kenaikan terbesar di antara komoditas logam lainnya. Harga emas 0,5 persen. Sedangkan harga perak naik 0,3 persen. Adapun harga minyak WTI naik 0,7 persen menjadi US$55,99 per barel setelah melompat 5,8 persen pada Rabu (15/04) kemarin.
© Copyright 2024, All Rights Reserved