Baru 3 hari warga Jepang memperingati satu tahun peristiwa tsunami yang melanda negaranya, gempa kembali mengguncang. Pemerintah Jepang memperingatkan warganya akan bahaya tsunami menyusul terjadinya gempa dengan kekuatan 6,8 Skala Ritcher, di wilayah timur laut pantai Jepang, Rabu (14/03).
Badan Meteorologi Jepang menyebut, pusat gempa berada sekitar 210 kilometer dari utara Pulau Hokkaido. Seperti dilansir AFP, Rabu (14/03), Badan Meteorologi Jepang memperingatkan gelombang air setinggi 50 centimeter bisa menerjang dan warga pun diimbau untuk pergi ke tempat yang lebih aman.
Sejauh ini belum ada laporan mengenai kerusakan maupun korban akibat gempa tersebut. Badan itu menyebut, gelombang tsunami pertama diperkirakan akan datang pada sekitar pukul 18.40 waktu setempat.
Badan tersebut mengeluarkan imbauan evakuasi bagi warga yang tinggal di dekat garis pantai. Sementara otoritas Amerika Serikat menyebut tak ada ancaman tsunami untuk kawasan Pasifik.
Baru tiga hari lalu seantero Jepang, mengheningkan cipta untuk mengenang 19 ribu korban tewas yang diterjang gelombang tsunami di wilayah Utara-Timur Jepang. Prosesi upacara mengenang bencana gempa 9,0 skala ritcher, dan tsunami yang memporak-porandakan Jepang, digelar oleh Pemerintah Jepang, di sekitar zona bencana, wilayah Utara-Timur Jepang, dan di Ibu Kota Jepang, Tokyo.
Dalam kesempatan itu Kaisar Jepang, Akihito yang tiga pekan lalu menjalani operasi jantung bypass tersebut, mengatakan Jepang akan tidak akan pernah melupakan tragedi tersebut, dan menyatakan tentang pentingnya "Kizuna", atau kewajiban manusia, untuk menolong sesamanya pasca bencana.
"Banyak kesulitan terbentang di depan dalam rekonstruksi daerah yang terkena bencana, saya berharap setiap anggota masyarakat akan memberikan hati mereka kepada orang yang terkena bencana, dan terus membantu mereka untuk memperbaiki kehidupan mereka," ujar Akihito.
© Copyright 2024, All Rights Reserved