Sebanyak 6 prajurit pemelihara perdamaian PBB tewas oleh gerilyawan di wilayah bergolak Mali Utara. Sedangkan 5 prajurit lainnya cedera ketika sebuah rombongan PBB disergap pada pagi hari di dekat Kota Timbuktu. Demikian keterangan dari misi PBB di Mali, MINUSMA, Kamis (02/07).
Misi tersebut menyatakan, prajurit yang cedera diungsikan sementara balabantuan termasuk helikopter telah dikirim ke daerah itu. Dua kendaraan PBB rusak dalam serangan tersebut. Identitas penyerang belum dikonfirmasi pada saat ini.
Pemimpin MINUSMA Mongi Hamdi telah mengutuk peristiwa tersebut sebagai "serangan teror".
"Saya mengutuk keras serangan baru teror terhadap prajurit pemelihara perdamaian kami. Mereka yang bertanggung-jawab atas kejahatan keji ini harus diidentifikasi dan diseret ke pengadilan sesegera mungkin," kata Mongi Hamdi.
Serangan itu adalah yang paling mematikan terhadap prajurit pemelihara perdamaian PBB di Mali. Sebanyak 40 prajurit pemelihara perdamaian telah tewas sejak MINUSMA didirikan pada 2013, demikian data dari PBB.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon juga mengutuk serangan terhadap rombongan misi pemelihara perdamaian PBB di Mali.
"Sekretaris Jenderal mengingatkan semua pihak bahwa serangan terhadap prajurit pemelihara perdamaian PBB merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan mendesak agar semua yang bertanggung-jawab secepatnya diseret ke pengadilan," kata Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq, dalam taklimat harian di Markas Besar PBB, New York, AS.
© Copyright 2024, All Rights Reserved