Gangguan tidur merupakan masalah global yang mengancam kesehatan dan kualitas kehidupan 45 persen dari populasi dunia. Salah satunya adalah mendengkur alias ngorok. Soal ngorok ini tidak bisa dianggap remeh. Kadangkala, itu merupakan pertanda adanya gangguan pada kesehatan.
Gangguan tidur merupakan masalah global yang mengancam kesehatan dan kualitas kehidupan 45 persen dari populasi dunia. Salah satunya adalah mendengkur alias ngorok. Soal ngorok ini tidak bisa dianggap remeh. Kadangkala, itu merupakan pertanda adanya gangguan pada kesehatan.
Setidaknya, demikian yang dituturkan oleh dr. Rimawati Tedjakusuma, Dokter Spesialis Syaraf ini kepada politikindonesia.com usai diskusi untuk memperingati “2012 World Sleep Day: Breath Easily Sleep Well” di Jakarta, Jumat (16/03).
“Kadang dianggap seseorang yang tidur mendengkur pertanda tidurnya lelap. Tetapi pada kenyataannya tidak seperti itu. Kebiasaan mendengkur bukan menandakan bahwa tidur orang itu berkualitas, tapi ini bisa menandakan adanya gangguan pada kesehatan pada dirinya," ujar Rimawati
Perempuan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 1985 ini mengatakan, keadaan seperti ini dianggap sebagai masalah sepele oleh banyak orang. Padahal seharusnya tidak demikian. Ada bahaya yang mengintai si pendengkur, mulai dari berbagai penyakit hingga ancaman yang lebih gawat yakni kematian.
Rimawati bercerita, gejala mendengkur ini juga sering lolos dari diagnosa dokter karena kadang si pasein tidak memberitahukannya karena tidak menganggap penting. “Ada baiknya dikonsultasikan dengan dokter atau Rumah Sakit yang menyediakan pelayanan klinik gangguan tidur," ujar wanita yang sering mengikuti pelatihan mengenai ilmu syaraf di berbagai negara ini.
Kepada Elva Setyaningrum dari politikindonesia.com, dokter ahli syaraf yang bekerja di 2 rumah sakit besar di Jakarta ini bicara panjang lebar soal ngorok yang dalam bahasa kesehatan disebut sleep apnea itu, plus serta sejumlah kiat untuk menghilangkan. Berikut petikan wawancaranya:
Kenapa seseorang bisa mendengkur saat tidur?
Mendengkur sebenarnya bisa terjadi kepada siapa saja saat tidur. Mulai dari bayi hingga orang dewasa. Mendengkur dalam dunia kedokteran disebut sleep apnea. Peristiwa itu terjadi karena adanya penyempitan saluran napas. Saluran napas yang menyempit tersebut apabila dilalui udara maka akan menimbulkan suara. Sehingga, terciptalah dengkuran saat kita sedang tidur.
Adapun penyebab terjadi penyempitan di antaranya sewaktu tidur otot di langit-langit mulut, lidah dan tenggorokan relaksasi. Selain itu juga terjadi obstruksi parsial jalan napas sehingga mengakibatkan obstruksi jaringan di jalan napas bergerak dan menimbulkan suara mendengkur.
Apa yang menyebabkan seseorang tidur mendengkur?
Dari penelitian saya, banyak sekali faktor penyebab mendengkur itu. Misalnya kegemukan, bentuk mulut seperti langit-langit dan adenoid memiliki rahang yang kecil, anak lidah (uvula) jatuh ke belakang saat tidur terlentang, amandel (tosil) yang terlalu besar dan lainnya.
Bisa juga penyebabnya masalah di hidung seperti hidung tersumbat dan deviasi septum. Bahkan minum alkohol dan obat tidur juga bisa menyebabkan mendengkur karena pada saat itu terjadi relaksasi otot jalannya napas. Jika dibiarkan mendengkur itu bisa menyebabkan Obstructive Sleep Apnea (OSA) yaitu terjadi sumbatan jalan napas berkali-kali dan bisa menghentikan pernapasan untuk beberapa saat. Ini berbahaya dan harus diobati.
Apa dampak mendengkur ini terhadap kesehatan tubuh?
Pada saat mendengkur, suplai oksigen ke seluruh tubuh terganggu akibat menyempitnya saluran nafas. Dalam jangka pendek, seseorang yang biasa tidurnya mendengkur akan merasa mengantuk secara berlebihan pada siang hari saat tidak melakukan kegiatan yang melibatkan fisik. Ini terjadi karena saat tidur malam, orang yang mendengkur itu tidak bersitirahat dengan sempurna sehingga selalu muncul rasa kantuk dan rasa lelah yang berlebihan di siang hari. Selain itu, orang tersebut juga akan menjadi mudah lupa dan sulit untuk berkonsentrasi dengan baik.
Dalam jangka panjang orang tersebut akan mudah terserang penyakit berbahaya seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes, stroke, dan jantung. Hal ini disebabkan karena jantung dan otak mereka akan mengalami kelelahan dan mudah rusak akibat sering dipaksa bekerja keras saat tidur.
Kebanyakan orang tak pernah menyangka, kalau mendengkur itu juga bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan kerja yang bisa menghilangkan nyawa manusia.
Ada mitos bilang mengatakan mendengkur itu adalah faktor keturunan, benarkah?
Sebenarnya yang diturunkan itu adalah bentuk struktur wajah dan tulang rahang. Orang Asia, khususnya Indonesia bentuknya kecil dan menyempit. Itu yang mengakibatkan banyak orang Indonesia yang tidurnya mendengkur. Beda dengan orang Australia dan Amerika yang struktur tulangnya besar, sehingga mereka mengalami tidur mendengkur karena kegemukan.
Apakah ada cara yang efektif untuk menyembuhkan seseorang agar tidak mendengkur?
Salah satunya bisa dilakukan dengan pengobatan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari mendengkur. Jika mendengkur dipicu oleh faktor berat badan yang berlebihan, maka berusahalah untuk mengurangi berat badan agar jalan napas menjadi lega. Sementara itu, bila mendengkur disebabkan karena adanya amandel, maka sebaiknya segera lakukan operasi amandel. Lalu, hindari minuman beralkohol karena alkohol menyebabkan penekanan pusat napas di otak.
Berusahalah untuk berhenti merokok karena rokok juga dapat menyebabkan mendengkur. Selain itu, hiindari obat tidur, obat flu, obat penghilang rasa cemas, dan sejenisnya karena obat-obat tersebut juga dapat menimbulkan gangguan nafas saat tidur. Jika memiliki alergi terhadap sesuatu, maka hindarilah faktor pemicunya. Karena, ternyata alergi juga dapat memicu timbulnya dengkuran. Kemudian, usahakan untuk tidak tidur terlentang. Karena, pada saat tidur terlentang jalur pernapasan terhalang oleh otot di sekitar lidah yang jatuh ke belakang.
Jika cara tersebut tidak berhasil apa ada cara lain?
Jika memang sudah parah, hingga menderita Obstructive Sleep Apnea harus melakukan perawatan dengan menggunakan alat yang di sebut Continious Positive Airway Pressure (CPAP). Alat ini bekerja dengan cara memberikan aliran udara yang bertekanan melalui masker hidung. Aliran udara ini menjaga agar saluran pernapasan tetap terbuka, sehingga terjadi mendengkur saat tidur dapat di cegah.
Penggunaan CPAP menjadi pilihan utama banyak orang karena mudah, tanpa operasi maupun obat-obatan. Perbaikan yang signifikan sudah dapat langsung dirasakan setelah pemakaian pertama. Para ahli kedokteran pun menganjurkan penggunaan CPAP sebagai standar terapi. Dan, penggunaan CPAP dilakukan seumur hidup.
Bagaimana cara mengetahui apakah saat tidur mendengkur atau tidak?
Selain teman atau pasangan kita yang memberitahu. Bisa juga dengan cara mendeteksi keadaan diri. Misalnya saat bangun tidur mulut terasa kering, sering sakit kepala di pagi bahkan badan selalu merasa lemes. Selain itu, muka sering terlihat pucat dan tidak segar. Terus merasa ngantuk sehingga kemauan tidur juga tinggi. Bahkan sering buang air kecil di malam hari. Jika memiliki tanda-tanda seperti itu segeralah periksakan ke rumah sakit terdekat. Paling tidak dapat dicegah, mendengkur itu bertambah parah menjadi Obstructive Sleep Apnea.
© Copyright 2024, All Rights Reserved