Sejumlah delegasi negara tampak meninggalkan ruang rapat saat Presiden RI Prabowo Subianto berbicara di sesi khusus KTT Developing Eight (D8) Mesir
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, wajahnya tertangkap kamera, ikut dalam barisan delegasi yang melakukan walk out (WO) dan tangannya sempat menyenggol kursi Presiden Prabowo yang saat itu masih menyampaikan pidatonya.
Prabowo dengan wajah tenang tampak tidak terpengaruh dengan kepergian Erdogan serta delegasi lainnya dan melanjutkan pidatonya yang berisi kritikan terhadap persatuan Muslim Dunia.
Dosen Hubungan Internasional di Universitas Padjadjaran (Unpad) dan President University, Teuku Rezasyah, menganalisa peristiwa itu dengan menjelaskan, aksi walk out tersebut dilakukan karena adanya perbedaan pandangan di antara pemimpin D8.
Sebab selama ini, banyak kepala negara D8 yang selama ini terbiasa memisahkan ide-ide pembangunan dengan krisis internasional.
Menurut Reza, para pemimpin itu terkejut dengan figur Prabowo yang yang mampu berpikir di luar tradisi D8. Prabowo dalam pidatonya mengaitkan peran organisasi tersebut dengan penyelesaian konflik di Palestina dan Suriah.
"Presiden Prabowo memandang masalah-masalah pembangunan di dunia sebagai tak terpisahkan dari masih banyaknya konflik internasional. Terutama sdi Palestina dan Timur Tengah, yang langsung maupun tidak langsung melibatkan beberapa anggota dalam D8 itu sendiri," kata Reza, Minggu (22/12/2024).
Menurut Reza, pidato Prabowo sebagai sebuah dorongan agar seluruh anggota mengkhidmati hasil KTT pertama D8 di Istambul tahun 1997 silam.
Pada KTT itu, disebutkan tujuan D-8 adalah pembangunan sosial ekonomi yang berlandaskan prinsip-prinsip keadilan dan bukannya standar ganda; dialog dan bukannya konfrontasi; serta perdamaian dan bukannya konflik; serta demokrasi dan bukannya penindasan.
Namun hasil KTT tersebut nyatanya tidak dapat dijalankan sepenuhnya oleh Turki, yang hingga saat ini merupakan anggota NATO dan Uni Eropa.
"Turki yang tidak konsisten dengan idealisme D8 semakin terbukti dengan sikapnya yang pasif atas berjalannya ide Greater Israel yang diprakarsai Israel dan Amerika Serikat," kata Reza.
Reza mengatakan, perluasan wilayah Israel atas perbatasannya dengan Suriah, secara tidak langsung menguntungkan Turki juga.
Karena memungkinkan Turki untuk semakin mengendalikan perbatasannya dengan Suriah, di Idlib, Al-Qamishli, Aleppo, Jarabulus, Azaz, Afrin, Tal Abyad, Ras al-Ain, dan Al-Bab.
Reza menjelaskan, Prabowo senantiasa mengingatkan D8 untuk sadar diri, jika kerja sama pembangunan di antara mereka hendaknya diimbangi juga dengan kemampuan mengupayakan perdamaian di seluruh dunia.
"Yakni meningkatkan pembangunan dan menjaga perdamaian adalah dua sisi dari sebuah mata uang," kata Reza.
Para pemimpin D8 seharusnya meman
diberi gambaran umum terkait pidato yang akan disampaikan pada forum guna menghindari perbedaan pandangan dan aksi walk out.
"Guna mencegah walk out semacam ini terulang lagi di masa depan, maka hendaknya negara penyelenggara sejak dini menyampaikan kisi-kisi protokoler dan substansi dari seluruh sesi dalam D8. Sehingga dimengerti oleh seluruh delegasi D8," pungkas Reza. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved