Dunia maya heboh dengan menghilangnya nama Palestina dari peta GoogleMaps. Hal ini kemudian memicu protes dari berbagai pihak. Bahkan memunculkan petisi online yang mendapat dukungan ratusan ribu orang, dan terus bertambah.
Pada pencarian di Google Maps, jka di-search “Palestina” maka yang muncul di peta digital tersebut hanya kota-kota di negara yang beribukota di Ramallah itu. Padahal pada keterangan di Google Maps disebutkan bahwa Palestina merupakan sebuah negara di Timur Tengah yang telah diakui oleh 136 negara anggota PBB dan sejak tahun 2012.
Sementara negara-negara yang secara geografis bertetangga dengan Palestina semisal Yordania, Lebanon serta Israel — yang kerap berkonflik dengan Palestina — sudah diakui Google Maps.
Apa yang telah dilakukan perusahaan mesin pencari asal Amerika Serikat ini memicu kontroversi. Protes keras muncul dari berbagau pihak. Forum Wartawan Palestina, mengecam Google atas perbuatan menghapus nama Palestina dari peta dan menggantinya dengan Israel. Protes ini kemudian dilayangkan lewat sebuah pernyataan yang dirilis kemarin.
"Keputusan Google menghapus Palestina dari petanya pada 25 Juli merupakan bagian dari skema Israel untuk membangun namanya sebagai negara yang sah memiliki wilayah kami (Palestina) untuk generasi yang akan datang dan menghapuskan nama Palestina untuk sekali dan selamanya," tulis pernyataan tertulis Forum Wartawan Palestina tersebut.
Selain itu, para wartawan ini dengan geram menyebutkan, tindakan menghapus Palestina dari peta merupakan sebuah perbuatan lancang dan ingin memalsukan sejarah. "Langkah ini juga dirancang untuk memalsukan sejarah, geografi serta hak rakyat Palestina ke tanah air mereka, dan ini salah satu upaya untuk mengutak-atik memori Palestina dan Arab dari dunia," lanjut mereka.
Forum ini juga menyebutkan, langkah-langkah yang dilakukan ini bertentangan dengan konvensi internasional. “Langkah-langkah Google bertentangan dengan semua norma dan konvensi internasional. Kami tekankan bahwa Google harus kembali memikirkan tindakan mereka," pungkas para wartawan Palestina tersebut.
Gelombang protes dari pengguna internet juga disuarakan lewat petisi online bertajuk “Google: Put Palestine On Your Maps!” melalui situs change.org. Hingga Senin (08/08) pagi, petisi online yang dibuat oleh Zak Martin tersebut sudah mengumpulkan 124.390 dukungan dan terus bertambah.
“Negara Palestina tidak muncul di Google Maps. Kenapa demikian? Israel yang didirikan di tanah Palestina jelas-jelas diakui (keberadaannya oleh Google Maps). Tetap tidak demikian dengan Palestina. Menurut Google, Palestina tidak ada," demikian bunyi protes dalam petisi tersebut.
“Kelalaian ini (tidak menyebutkan Palestina-red.) adalah penghinaan menyedihkan bagi rakyat Palestina dan merusak upaya jutaan orang yang terlibat dalam kampanye untuk mengamankan kemerdekaan dan kebebasan Palestina dari pendudukan serta penindasan Israel".
“Ini isu penting, terlebih Google Maps saat ini menjadi rujukan bagi orang-orang di seluruh dunia, mulai dari wartawan, pelajar dan lainnya yang tengah melakukan penelitian terkait situasi Israel-Palestina. Dan entah disengaja atau tidak, Google telah membuat diri mereka terlibat dalam upaya pembersihan etnis Palestina oleh pemerintah Israel," pungkas petisi tersebut.
Hingga saat ini pihak Google belum memberikan pertanyaan resmi terkait lenyapnya “Palestina” dari peta bikinan mereka.
© Copyright 2024, All Rights Reserved