Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo meyakini dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau British Exit (Brexit) bersifat sementara. Dampak dari keputusan tersebut sempat membuat ekonomi dunia bergejolak, tak terkecuali Indonesia.
"Kami melihat ini adalah sesuatu yang wajar karena memang ada suatu flight to quality, tetapi secara umum Indonesia kondisi ekonominya baik," kata Agus Martowardojo, di Kompleks Bank Indonesia, Thamrin, Jakarta, Jumat (24/06).
Menurut Agus, dampak langsung terhadap nilai tukar poundsterling sudah sangat terasa. Nilai poundsterling anjlok 10-11 persen atau yang terendah selama 30 tahun terakhir. Sedangkan, nilai tukar euro juga mengalami penurunan, sekitar 1-2 persen.
Sementara itu, nilai tukar rupiah menurut Agus hingga kemarin masih berada di kisaran Rp13.260, dengan penguatan year to date (ytd) sebesar 4 persen. "Tetapi hari ini kelihatan melemah kira-kira Rp13.400, itu jadi ada pelemahan 1 persen," kata Agus.
Agus menjelaskan, keputusan Brexit memang akan berdampak ke seluruh dunia. Selanjutnya, akan terjadi periode risk off sesudah adanya kepastian Brexit. "Jadi dana-dana yang ada di dunia bergerak menuju negara-negara yang diyakini aman," kata Agus.
Amerika Serikat dan Jepang menjadi negara tujuan aliran dana tersebut. Di negara lain pun terjadi pelemahan. Selain itu, hubungan perdagangan Indonesia dan Inggris juga tidak terlalu besar dalam posisi ekspor dan impor. "Tapi dampak keuangannya pasti ada yaitu dalam bentuk aliran dana tadi," kata Agus.
© Copyright 2024, All Rights Reserved