Selasa (5/7) ini Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 akan ditentukan dalam muktamar ke-45 Muhammadiyah di Malang, Jawa Timur. Tiga nama calon kuat untuk memimpin organisasi Islam tertua di Indonesia ini, yakni Din Syamsudin, Rosyad Sholeh dan Haidar Nasir.
Sebelumnya dalam sidang Tanwir pada Sabtu (2/7) telah terpilih 39 nama calon Pemimpin Pusat Muhammadiyah. Dari ke 39 nama tersebut akan dipilih menjadi 13 orang untuk menduduki Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sedangkan, suara yang berhak memilih terdiri dari 2.150 orang peserta.
Peserta tanwir berasal dari pengurus pusat Muhammadiyah, empat orang utusan dari masing-masing pengurus wilayah Muhammadiyah (PWM) serta dua orang dari organisasai otonom Muhammadiyah, yakni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM), Nasyiatul Aisyiah, Pengurus Pemuda Muhammadiyah, Tapak Suci, Hizbulwathon dan Aisiyiah.
Mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Prof Syafi’I Maarif secara tidak langsung telah menjatuhkan pilihannya kepada Rosyad Sholeh dan Malik Fadjar. Hal ini diungkapkannya saat memberikan sambutan pembukaan sidang tanwir. Menurut Safi’I, Rosyad merupakan sosok birokrat yang baik, sedangkan Malik Fadjar merupakan sosok yang dianggap mampu meningkatkan mutu dan mensukseskan UMM di tingkat nasional.
Walau nama Din Syamsudin tak diisyaratkan oleh Syafi’i, namun Din Syamsuddin lebih populer di kalangan grassroot Muhammadiyah dibandingkan Rosyad dan Malik. Selain sebagai salah satu Ketua PP Muhammadiyah, Din juga menjabat sebagai salah satu Ketua MUI.
Pertarungan memperebutkan Ketua Umum PP Muhammadiyah ternyata cukup panas. Terbukti, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah 1995-2000 Prof DR HM Amien Rais MA mengungkapkan adanya gerakan asal bukan si ‘A’ dalam Muktamar ke-45 Muhammadiyah di Malang ini. Sudah tentu gerakan itu, menurut mantan Ketua MPR ini, dijalankan oleh tim sukses calon yang ada.
"Itu aneh, tapi mungkin itu dampak dari pilpres, pilkadal, pil-tokek, yang berimbas ke Muhammadiyah," ungkap Amien Rais. Namun, Amien masih percaya 75-80 persen orang Muhammadiyah `tak mempan` (kebal) dengan adanya selebaran gelap dan iming-iming itu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved