Aksi unjuk rasa buruh menolak PP Pengupahan di depan Istana Negara, Jakarta, yang berlangsung hingga malam, akhirnya dibubarkan paksa polisi. Polda menerjun 11 ribu personel gabungan untuk membubarkan massa.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan, pihaknya melakukan upaya paksa karena massa ingin bertahan di depan Istana Merdeka, meski waktu sudah malam.
"Untuk membubarkan masa kurang lebih ada 11.000 personel gabungan Polri,TNI, Kodam, dan Satpol PP. Massa sendiri lebih kurangnya sekitar 2.000-3.000 orang," ujar Tito di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/10) malam.
Kapolda mengatkaan, sebelumnya pimpinan buruh yang berdemo sudah berdialog dengannya untuk membubarkan diri setelah pukul 18.00 WIB. Tapi kenyataannya, ada sebagian buruh yang memilih untuk bertahan meski sudah diingatkan.
"Waktu dialog dengan teman-teman pimpinan buruh mereka sepakat akan bubar sampai jam 18.00 WIB. Kenyataannya memang ada yang membubarkan diri tapi ada juga yang bertahan meski telah diingatkan. Sesuai UU maka kami harus melakukan langkah-langkah pembubaran," ucapnya.
Tito mengatakan pembubaran ini sudah sesuai dengan kewenangan dan juga dikarenakan aksi buruh sudah menjadi gangguan publik. "Kasihan masyarakat seharian jalan ditutup. Sehingga akhirnya kita lakukan langkah-langkah sesuai tata aturan berlaku di kepolisian dengan peringatan seperti penyemprotan water cannon dan juga gas air mata," jelas Tito.
Diberitakan sebelumnya, massa yang bertahan di depan Istana Negara sejak siang tadi akhirnya berhasil dibubarkan. Setelah pihak kepolisian melakukan langkah-langkah untuk pembubaran paksa, pada pukul 20.23 WIB massa akhirnya membubarkan diri.
© Copyright 2024, All Rights Reserved