Sempat surut, Kamis (22/13) kemarin, banjir kembali menerjang permukiman warga di sejumlah wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Banjir kembali terjadi akibat hujan deras. Warga pun akhirnya terpaksa kembali mengungsi.
Kepada pers, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, banjir merendam permukiman di Jatiwangi, Raba Salo, Paruga, Tanjung dan Dara, Nusa Tenggara Barat setelah hujan deras kembali mengguyur wilayah Bima dan Kabupaten Dompu, Jumat (23/12) sekitar pukul 11.30 Wita.
"Kondisi ini menyebabkan debit Sungai Paruga naik kembali dan sebagian banjir telah menggenangi permukiman. Daerah yang terlanda banjir kembali adalah di Jatiwangi, Rabasalo, Paruga, Tanjung dan Dara," ujar Sutopo.
Akibat banjir ini, sebagian masyarakat kembali mengungsi karena khawatir permukaan air akan terus meninggi. Warga mengungsi ke sejumlah tempat seperti Masjid Baitul Hamid dan Masjid Agung Kota Bima.
"PLN telah memberitahukan kepada Kepala BPBD bahwa pasokan listrik ke Kota Bima untuk sementara dipadamkan karena banjir sudah mulai masuk ke Gardu Induk Bima. Untuk menjaga keamanan dan keselamatan maka listrik dipadamkan untuk sementara waktu pada pukul 12.00 Wita," terang dia.
Sementara itu, penanganan darurat pasca banjir yang terjadi hari Rabu (21/12) terus dilakukan. Pagi tadi sudah dilakukan rapat koordinasi pembentukan Pos Komando Tanggap Darurat Banjir Kota Bima dan penetapan status keadaan darurat. "Masa tanggap darurat ditetapkan selama 2 minggu dari Kamis (22/12) hingga Rabu (04/01)," tandas Sutopo.
© Copyright 2024, All Rights Reserved