Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir sesi I, Jumat (13/05), semakin terperosok dalam. Berdasarkan data RTI, pada pukul 11.30 WIB, indeks mencatatkan penurunan sebesar 0,64 persen menjadi 4.772,48.
Pergerakan IHSG, dibayangi aksi jual pemodal asing. Siang ini, investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) di seluruh market dengan nilai mencapai Rp7,5 miliar. Sedangkan net sell asing di pasar reguler mencapai Rp54,5 miliar.
Tercatat ada 152 saham yang menggerus kinerja indeks. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 121 saham dan 71 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi siang ini melibatkan 2,506 miliar saham dengan nilai transaksi Rp2,825 triliun.
Sementara itu, 10 sektor melemah. Ada pun tiga sektor dengan penurunan terbesar antara lain: sektor industri dasar yang turun 2,49 persen, sektor industri lain-lain turun 2,26 persen, dan sektor agrikultur turun 1,59 persen.
Saham-saham yang menghuni posisi top losers indeks LQ 45 siang ini di antaranya: PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun 5,4 persen menjadi Rp16.650, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun 4,31 persen menjadi Rp15.000, dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun 3,74 persen menjadi Rp9.000.
Adapun tiga saham top gainers indeks LQ 45 hari ini yaitu: PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) naik 8,06 persen menjadi Rp6.700, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) naik 4,46 persen menjadi Rp2.340, dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) naik 2,81 persen menjadi Rp2.560.
Kondisi serupa juga dialami bursa saham di kawasan regional. Siang ini, berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tergerus 0,9 persen.
Indeks Topix Jepang turun 0,9 persen. Sementara, tak ada satu pun sektor dari 10 sektor yang ada mengeluarkan sinyal positif.
Sektor teknologi mengalami tekanan terbesar ke posisi terendah dua bulan seiring adanya kabar pengiriman kartu chip Apple dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Co akan menyusut.
Pasar saham Asia masih akan digerakkan oleh kebijakan bank sentral serta nilai tukar mata uang. Pergerakan harga minyak yang hari ini kembali merosot 1,2 persen menjadi US$46,15 per barel juga mempengaruhi performa market.
© Copyright 2024, All Rights Reserved