Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan meningkatkan anggaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga mencapai Rp250 triliun. Anggaran itu akan direalisasikan apabila pertumbuhan ekonomi nasional berada di atas 6 persen.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas bidang Polhukam di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (23/02).
“Ke depan, kalau pertumbuhan ekonomi akan terus naik, paling tidak di atas 6 persen akan muncul angka 1,5 persen dari PDB. Ini sebuah angka yang besar, bisa mencapai Rp250 triliun. Itu semua harus ada antisipasi," ujar Presiden.
Rapat yang dihadiri antara lain, Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menhan Ryamizard Ryacudu, Mensesneg Pratikno, dan Seskab Pramono Anung khusus membahas tentang langkah-langkah untuk meningkatkan kemampuan TNI.
Presiden mengaku untuk membangun TNI yang profesional dan disegani di kancah internasional, harus memiliki alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang berdaya saing di setiap matra.
"Saya menyadari untuk membangun TNI yang profesional dan disegani harus mampu memenuhi alutsista pada setiap matra," katanya.
Presiden Jokowi mengatakan, saat ini anggaran TNI hanya sekitar 0,89 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), PDB nasional pada kuartal IV Tahun 2015 tumbuh 5,04 persen yakni mencapai Rp 11.540,8 triliun. "Saya berikan sedikit gambaran bahwa anggaran TNI sebelumnya 0,89 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Yang sebelumnya lagi, 0,78 persen dari PDB, dan sekarang paling tidak 1,1 persen dari PDB kita," katanya.
Presdien berharap TNI dapat melakukan langkah-langkah antisipatif jika nanti terwujud pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen sehingga menghasilkan dana Rp250 triliun.
Dikatakan diperlukan langkah antisipasi sejak awal melalui perencanaan matang, detail, terinci sehingga anggaran dan ruang itu betul-betul dipergunakan dengan baik, tepat guna, dan didesain dari awal.
"Penting sekali. Kita lihat belanja-belanja yang ada, saya kira sudah sesuai porsi, baik belanja pegawai, belanja barang, alutista. Baik. Tapi sekali lagi bahwa perencanaan harus matang, detail, dalam sebuah strategi pembangunan kekuatan seperti apa. Itu mungkin yang kita inginkan ke depan," tandas Presiden.
© Copyright 2024, All Rights Reserved