Kantor Palang Merah Internasional di Kota Donetsk, Ukraina diguncang bom, Kamis (02/10).. Sebuah rudal menghantam kota yang dikuasai pemberontak pro Rusia itu dan menyebabkan seorang pekerja kemanusiaan tewas.
Komite Palang Merah Internasional mengatakan, korban yang tewas adalah Laurent DuPasquier, 38, warga negara Swiss. Ia tewas ketika sebuah rudal mendarat di dekat kantornya di kota bagian timur Ukraina itu. “Ini tragis. Kami sangat terkejut dan kehilangan," ujar Dominik Stillhart, direktur organisasi yang berbasis di Jenewa, Swiss dalam sebuah pernyataan.
DuPasquier telah bekerja untuk Palang Merah selama lebih dari 5 tahun di Pakistan, Yaman, Haiti, Mesir, dan Papua Nugini. Ia baru 6 minggu bertugas di Ukraina.
“Kami memahami bahwa ada korban sipil lainnya di Donetsk saat ini. Penembakan sembarangan daerah pemukiman tidak dapat diterima dan melanggar hukum kemanusiaan internasional," ujar Stillhart.
Sementara itu, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Kamis (02/10) mengeluarkan pernyataan bahwa kematian pekerja bantuan kemanusiaan, bersama dengan peristiwa penembakan terhadap sekolah yang menewaskan banyak warga sipil, merupakan rapuhnya gencatan senjata di sana.
Ia menekankan pentingnya kepastian lingkungan yang aman di selatan dan timur Ukraina. Sehingga memungkinkan pekerja bantuan kemanusiaan bisa melakukan tugasnya untuk membantu warga sipil yang membutuhkan.
Para pemberontak, yang terlibat baku tembak dengan pasukan Pemerintah Ukraina dan bersembunyi di bandara Donetsk di utara kota, mengatakan penembakan itu datang dari kubu Ukraina. Sementara, Menteri Luar Negeri Ukraina Pavlo Klimkin menyalahkan penembakan kantor Palang Merah itu pada teroris.
© Copyright 2024, All Rights Reserved