Berdasarkan laporan intelijen, ada 200 orang lebih warga negara Indonesia yang berangkat ke Suriah dan bergabung dengan ISIS. Organisasi teror itu sejauh ini terus melakukan propaganda di media sosial, mulai dari video ancaman, deklarasi dan lainnya.
Demikian disampaikan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti saat rapat kerja dengan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/01). “Ancaman-ancaman ini sudah dilakukan penyelidikan IT kami. Dalam laporan intelijen, penanganan ISIS sudah lebih 200 orang WNI ke Suriah."
Kapolri menambahkan, aksi terorisme di Indonesia saat ini tak hanya berkaitan dengan ideologi dan politik. Namun, aksi teror kini mulai berkembang dan dilatar belangu motif ekonomi. Beberapa kejadian seperti teror bom di Mal Alam Sutera dan teror di Duren Sawit, adalah salah satu indikasinya.
"Aksi teroris tidak lagi berlatarbelakang ideologi dengan politik. Namun, mulai berkembang motif ekonomi karena perorangan. Seperti teror bom di Alam Sutera, granat di Gedung Multi Meranti Graha, Duren Sawit," ujar dia.
Terkait serangan teror di Thamrin pada Kamis (14/01), Badrodin mengatakan, aksi ini diduga didalangi Bahrunnaim. Dalam serangan teror ini ada 35 orang korban, dimana 8 orang di antaranya meninggal termasuk 4 pelaku teroris.
"35 orang korban, teroris ada 4 meninggal dunia. 22 warga sipil luka-luka, 5 anggota polisi luka-luka. Diduga ini dilakukan kelompok Bahrunnaim yang ingin membuktikan kekuasaan ISIS di Asia Tenggara," tandas Badrodin.
Badrodin menambahkan, sejauh ini Polri sudah mengamankan 19 orang yang diduga terkait seangan teror ini. Mereka yang diciduk berasal dari berbagai kelompok jaringan teroris.
© Copyright 2024, All Rights Reserved