Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Aceh Barat sejak Rabu pekan lalu semakin meluas. Kebakaran tersebut telah menghanguskan 11,3 hektar hutan dan lahan.
"Kebakaran telah menghanguskan lahan seluas kurang lebih 11,3 Hektare (Ha)," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Teuku Ronal, dikutip Jumat (25/7/2024).
Ronal menambahkan, dampak dari kebakaran sangat luas. Mulai dari kualitas udara yang memburuk akibat asap tebal dan kerusakan ekosistem. Kebakaran juga berdampak pada perekonomian masyarakat setempat, terutama para petani.
"Namun kami terus melakukan berbagai upaya pemadaman api," ujar Ronal.
Menurut Ronal, ada beberapa desa atau gampong yang terdampak paling parah, yaitu Gampong Peunaga Cut Ujong (Kecamatan Meureubo), Gampong Leuhan (Johan Pahlawan), Gampong Blang Cot Mameh (Woyla Barat), dan Gampong Suak Pangkat (Bubon).
“Hingga saat ini penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwajib,” ujar Ronal menambahkan.
Ronal menyebutkan, Kecamatan Meureubo menjadi daerah yang paling parah terdampak Karhutla. Luas lahan yang terbakar mencapai enam 6 Ha, tepatnya berada di Gampong Peunaga Cut Ujong. Disusul oleh Kecamatan Bubon dengan luas lahan terbakar sekitar 5 hektare.
"Kecamatan lainnya seperti Johan Pahlawan, Kaway XVI, Woyla Barat, Samatiga, Panton Reu, dan Arongan Lambalek juga mengalami kerusakan lahan akibat kebakaran," sebut Ronal.
Upaya pemadaman melibatkan tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, dan juga masyarakat setempat. Berbagai peralatan seperti mesin pompa air, mobil pemadam kebakaran, dan drone dikerahkan untuk mengatasi kebakaran.
“Meskipun demikian, upaya pemadaman terkendala oleh kondisi medan yang sulit dan cuaca yang tidak menentu,” ungkapnya.
Hingga saat ini, lanjut Ronal, sebagian besar titik api telah berhasil dipadamkan. Namun, beberapa lokasi masih dalam tahap penanganan karena kondisi lahan yang gambut dan sulit dijangkau.
Seperti di Gampong Peunaga Cut Ujong. Di lokasi tersebut, titik panas terdapat di belakang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) oleh sudah padam. Sedangkan titik api di jalan lingkar Universitas Teuku Umar (UTU) masih dalam penanganan.
Bahan di Gampong Suak Nie, Gunung Kleng dan Seunebok, api sudah padam 100 persen. Kondisi serupa juga terlihat di Alue Tampak, Lapang, Babah Krueng Manggi, dan Gampa.
"Kemudian di Gampong Leuhan, proses pemadaman api sudah 95 persen selesai di satu titik. Namun di titik lain masih 50 persen," sebut Ronal.
Namun di Gampong Blang Cot Mameh, pemadaman api masih berlangsung. Upaya pemadaman agak lambat, karena lokasi titik api jauh dari sumber air. Sedangkan di Gampong Krueng Tinggai, tim upaya pemadaman masih terus dilakukan.
"Di Gampong Seunebok Teungoh, kebakaran sudah 95 persen padam, saat ini fokus pada pendinginan. Sedangkan di Gampong Suak Pangkat, situasinya terus dipantau oleh petugas," kata Ronal.
Kondisi Karhutla yang makin meluas di Aceh Barat memerlukan perhatian semua elemen masyarakat. Ronal meminta masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan sembarangan dan melaporkan jika melihat adanya titik api. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved