Krisis politik dan konflik bersenjata yang terjadi di Yaman berpotensi memicu permasalahan ibadah haji 2015. Sebagai negara penyumbang jemaah haji terbesar dunia, Indonesia mempunyai kepentingan lebih terkait pelaksanaan ibadah haji 2015. Jangan sampai konflik itu mengganggu regulasi pelaksanaan haji yang semakin bertambah dari tahun ke tahun.
"Tentunya Indonesia dan umat Islam dunia, prihatin dan bersedih. Karena peperangan mengorbankan banyak hal dan sisi kemanusiaan kita semua," kata Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, usai peresmian Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Jawa Tengah, Senin (06/04).
Menurut Lukman, Pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi dan Yaman melalui bantuan diplomatik agar konflik kedua negara itu segera berakhir. Hal itu semata agar konflik ini tidak mengganggu pelaksanaan ibadah haji 2015.
"Indonesia juga berkepentingan agar konflik yang terjadi ini jangan sampai mengganggu ibadah haji, karena dua kota suci di Arab Saudi dan yang bertentangan, sama-sama dekat. Mudah-mudahan segera berakhir," kata politisi PPP ini.
Sementara, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Abdul Djamil, mengatakan, keprihatinan Indonesia terkait konflik Yaman karena rasa kepemilikan terhadap Yaman dan Saudi bagi negara lain sangat tinggi. Meski begitu, konflik itu belum mengganggu regulasi ibadah haji asal Indonesia tahun ini.
"Lokasi kota suci ada di Saudi. Karena orang Islam memiliki Tanah Suci juga tinggi. Di Yaman juga. Maka kita harus jaga bersama-sama, mudah-mudahan tak berkepanjangan, " pungkas Abdul Djamil.
© Copyright 2024, All Rights Reserved