Selain menunggu rekomendasi dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), perpanjangan kontrak Blok Masela akan diproses pemerintah setelah ada Gas Sales Agreement (GSA) dari ladang migas yang ada di laut Arafura yang berbatasan langsung dengan Australia dan Timor Leste.
"Sesuai aturan, harus ada GSA dulu," ujar Edy Hermantoro, Dirjen Migas Kementerian ESDM kepada wartawan di Jakarta, Kamis (24/10).
Kata Edy, hingga saat ini, pemerintah belum memutuskan perpanjangan kontrak Blok Masela. "Pemerintah tidak terburu-buru memutuskan perpanjangan kontrak Blok Masela."
Menurut Edy, sesuai dengan Pasal 28 Ayat 5, Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Hulu Migas menyebutkan, permohonan perpanjangan kontrak kerja sama dapat disampaikan paling cepat 10 tahun dan paling lambat dua tahun sebelum kontrak berakhir.
"Pasal 28 Ayat 6 menyebutkan, jika kontraktor telah terikat dengan kesepakatan jual beli gas bumi, maka dapat mengajukan perpanjangan kontrak lebih cepat dari batas waktunya," ujarnya.
Dengan adanya GSA, jelas Edy, menunjukkan bahwa produksi gas Masela telah terkontrak dengan pembelinya atau sudah teralokasikan. Dalam GSA ada harga dan selanjutnya ada final investment decision. " Selain Investasi, ada evaluasi dan teknis yang akan menjadi pertimbangan dalam perpanjangan kontrak Masela."
Seperti diketahui, Inpex Masela Ltd, perusahaan Migas asal Jepang (65%) dan Shell Corporation (35%) menjadi operator Blok Masela. Inpex telah mengajukan perpanjangan kontrak selama 20 tahun dari sebelum berakhir tahun 2028 agar menjadi tahun 2048.
Blok Masela diperkirakan Inpex baru akan berproduksi tahun 2018, hanya 10 tahun sebelum kontrak berakhir pada tahun 2028, sehingga belum cukup mengembalikan investasi 14 miliar dolar AS.
Rencana pengembangan Blok Masela disetujui pemerintah pada Desember 2010, setelah kontrak ditandatangani pada November 1998. Ladang ini akan memproduksi gas sebanyak 355 MMSCFD dan kondensat sebanyak 8.400 barel per hari. Disini akan dibangun kilang LNG terapung berkapasitas 2,5 juta ton per tahun.
© Copyright 2024, All Rights Reserved