Pemerintah Myanmar kembali mengumumkan pemberian amnesti untuk 3.000 tahanan pada Selasa (07/10). Di antara mereka yang mendapat pengampunan terdapat pejabat intel militer dan tahanan politik yang dipenjarakan dalam masa refromasi Myanmar. Sedangkan sisanya, sebagian kecil, adalah penjahat kelas teri.
Kabar pemberian amnesti itu disampaikan melalui laman Facebook Menteri Penerangan U Ye Htut. Dalam rilisnya, ia menyampaikan pesan Presiden Myanmar Thein Sein yang menyatakan amnesti diberikan demi perdamaian dan kestabilan negaranya.
Thein Sein memenangkan Pemilu pada 2010 dan mengganti pemerintahannya yang sebelumnya dikuasai penuh militer menjadi militer yang didukung sipil. Ia berjanji akan membebaskan semua tahanan politik.
Dalam beberapa tahun terakhir demokrasi di Myanmar berkembang pesat. Hal ini ditandai dengan kebebasan pers yang semakin baik. Pihak oposisi pun bergabung bersama pemerintah menjalankan kedaulatan negara. Perubahan politik menuju demokratisasi di Myanmar ini membuat sanksi dunia internasional sedikit demi sedikit dihilangkan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved