Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan perombakan. Pada Senin (06/03), Menteri Pertanian Amran Sulaiman kembali melantik pejabat esselon Il yang terpilih dari hasil seleksi terbuka di Kantor Kementan, Jakarta.
Dalam amanatnya saat pelantikan, Amran berharap jajaran baru tersebut bisa bekerja dengan baik. Selain itu juga bisa menyerap anggaran semaksimal mungkin untuk menyelesaikan hambatan. Bahkan, Amran mengancam tak segan mencopot pejabat yang kerjanya tak serius serta melakukan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
"Karena sebagai abdi negara sudah sepatutnya mereka harus mampu dan bisa bekerja dengan baik. Bahkan, tak sepatutnya mereka melakukan hal-hal yang merugikan negara. Kalau memang terbukti, saya akan mencopot pejabat yang terlibat dan tidak ada titipan," ujar dia kepada politikindonesia.com usai pelantikan.
Mentan mengaku mendengar isu ada beberapa daerah yang melakukan KKN. Titipan tersebut ialah menjual nama seorang pejabat, di Kementan agar proyek di daerah dimenangkan salah satu pihak. Bahkan, ada yang berani mengatas namakan dirinya untuk keperluan tender proyek hingga untuk mendapatkan posisi jabatan.
"Saya dengar ada dua daerah yang melakukan hal tercela itu. Saya tekankan, jangan pernah percaya. Saya sudah sampaikan ke pejabat di daerah, untuk tidak mempercayai ada titipan mana pun, termasuk saya. Jadi jangan coba-coba melakukan praktik gratifikasi, karena di kantor kami sudah dibentengi oleh tim KPK dan Kejagung," paparnya.
Dijelaskan, pernah ada oknum pejabat Kementan yang mencoba mengakali dengan mengarahkan kepada dirinya saat kunjungan kerja ke daerah untuk mengunjungi lokasi tertentu. Dirinya pun diminta menghadiri seremoni yang digelar oleh perusahaan swasta.
"Indikasi lain dengan membayar biaya makan siang atau makan malam saya dan rombongan di restoran mewah, tapi hal itu saya bisa endus. Karena saya selalu waspada terhadap praktik KKN dan gratifikasi. Sebab, tim kami sudah menyiapkan dana untuk akomodasi dan konsumsi seluruh rombongan yang menyertai saya kunjungan kerja di daerah. Jadi hal itu tidak mungkin terjadi," imbuhnya.
Pihaknya menegaskan akan mencoret bila ada pejabat yang berani melakukan pelanggaran. Kalau ada titipan, dipastikan akan dicoret. Karena seluruh eselon yang terpilih dari hasik kerja keras dan pasti akan berpromosi.
"Pengawasan terhadap pejabat nakal juga tetap berlangsung meski di luar jam kantor. Jadi siapa pun yang menyalahi wewenang akan saya tindak tanpa ampun. Langsung saya copot," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved