Sebanyak 2.859 jumlah jiwa dari 890 Kepala Keluarga (KK) mengungsi akibat bencana alam yang terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi. Lebih dari 2.000 rumah rusak dan terendam banjir.
Angka tersebut didapat dari rilis terbaru yang dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi pada Sabtu malam (7/12/2024).
Menurut data BPBD Sukabumi, total bencana yang terjadi di wilayahnya adalah tanah Longsor sebanyak 137 kejadian, banjir sebanyak 76 kejadian, angin kencang sebanyak 21 kejadian dan pergerakan tanah sebanyak 83 kejadian.
"Korban terdampak 3.153 KK dengan 4.892 jiwa, korban mengungsi 890 KK dengan 2.859 jiwa, korban terancam 435 KK dengan 742 jiwa. Lalu jumlah rumah rusak berat 427, rusak sedang 227, rusak ringan 600, rumah terancam 334 dan rumah terendam 1.090," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena dalam laporan tertulisnya.
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) RI, Agus Jabo mengunjungi korban bencana pergerakan tanah di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (7/12/2024) untuk menyalurkan bantuan bagi para pengungsi.
"Berdasarkan pantauan di lapangan dan laporan petugas Tagana, banyak bangunan rumah penduduk yang ambruk. Sehingga, para penyintas bencana alam di wilayah Desa Sukamaju telah dievakuasi ke 3 posko pengungsian, yakni SDN Sukamaju, SDN 2 Tegalpanjang dan halaman Kantor Desa Sukamaju," ujar Agus.
“Jumlah pengungsi di Desa Sukamaju, tercatat sebanyak 299 jiwa. Kemensos juga telah mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi. Kemensos juga telah menyiapkan bantuan seperti kasur, selimut, dan tenda untuk para penyintas bencana," ujar Agus.
Lebih lanjut Agus mengatakan, pihaknya telah memastikan bahwa meskipun sekolah dijadikan tempat pengungsian, masih ada ruang kosong yang bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Dan jika diperlukan, Kemensos juga sudah menyediakan tenda darurat untuk menampung anak-anak yang sedang menjalani ujian. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved