Dituding melakukan kebohongan publik, Ketua DPR RI Marzuki Alie langsung bereaksi. Tudingan itu dilontarkan Partai Gerindra terhadap Ketua DPR terkait dana pembangunan gedung baru DPR. Namun Marzuki mengaku tidak tahu menahu soal pengadaan dana tersebut.

Ketua DPR RI Marzuki Alie, Minggu (23/01) menegaskan dirinya sama sekali tidak pernah melakukan kebohongan publik terkait dana anggaran untuk rencana pembangunan gedung baru DPR. Menurut Marzuki semua hal terkait dana anggaran di DPR merupakan urusan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI, Nining Indra Saleh.

Penegasan Marzuki ini dilontarkan menyusul tuduhan dari Partai Gerindra yang mengatakan bahwa dana rencana pembangunan gedung sebesar Rp 18 miliar sudah keluar, namun hingga kini belum ada realisasinya. "Gerindra harus mengerti bahwa urusan pengadaan dana itu bukan urusan saya.“

Marzuki membenarkan bahwa rencana pembangunan gedung baru DPR memang ada anggarannya. Sekjen DPR RI mengatakan sudah keluar dana sebesar Rp14 miliar. Selanjutnya untuk tahun 2011 ini sudah diperpanjang. Ada pun soal pengadaan dana yang mengurusi adalah Sekjen DPR.

Marzuki juga membantah pernyataan Gerindra yang menyatakan bila ada satu partai yang menolak maka rencana pembangunan gedung baru DPR akan dibatalkan. Nyatanya, menurut Marzuki saat digelar rapat internal DPR pada Oktober 2010 lalu semua fraksi menyatakan sepakat.

Bahkan, Gerindra juga termasuk salah satu partai yang mendukung dilanjutkannya rencana pembangunan gedung baru DPR. Jadi, Marzuki justru merasa heran jika kini muncul penolakan dari Partai Gerindra.

Marzuki mengaku pada saat dibahas dalam forum rapat pada 19 Oktober 2010, dirinya pernah mengatakan, kepada semuanya kalau ada yang menolak, maka rencana pembangunan itu akan dibatalkan. Tapi akhirnya semua fraksi sepakat. Karena semua fraksi setuju lalu ditindaklanjuti oleh Sekjen dengan mengalokasikan anggaran.

"Ada lho transkrip dari Gerindra yang menyatakan setuju. Mereka sudah jelas-jelas menyatakan setuju 2011 dibangun (gedung baru DPR)," pungkas Marzuki.