Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyatakan ketidak setujuannya terhadap ambisi pemerintah membangun jalur kereta cepat Jakarta-Bandung. Mega mempertanyakan urgensi membangun kereta cepat saat ini.
“Kereta cepat, apa benar sudah waktunya? Apa benar untuk keadilan?" ujar Mega di Jakarta Convention Center, Selasa (27/10).
Mega menilai, wilayah Indonesia timur lebih memerlukan jalur kereta ketimbang membangun jalur kereta cepat tujuan Jakarta-Bandung. Mega pun menyatakan, akan menyampaikan pendapatnya itu kepada Presiden Joko Widodo. "Tapi jangan kereta cepat, double track dulu (di Indonesia timur). Boleh kan usul," kata Mega.
Seperti diketahui, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia dan BUMN Tiongkok resmi membentuk anak usaha patungan bernama PT kereta cepat Indonesia China usai menandatangi Joint Venture Agreement.
Kesepatakan itu pula sebagai kelanjutan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Kerja sama proyek kereta cepat ini merupakan langkah bahwa pengerjaan suatu proyek besar bisa dilakukan bussiness to business (B to B).
Rencananya, kereta cepat memiliki panjang jalur 150 kilometer (km) dan akan melewati 8 stasiun, mulai dari Gambir, Manggarai, Halim Perdanakusuma, Karawang, Walini, Bandung Barat, Kopo, dan Gedebage.
Ditargetkan, pada awal 2016, pembangunan dimulai dan selesai pada 2018, sedangkan untuk pengoperasiannya dimulai kuartal pertama 2019.
Total investasi untuk proyek ini mencapai US$ 5,5 miliar dengan pembiayaan dari China Development Bank sebesar 75 persen dan sisanya dari ekuitas konsorsium BUMN dan PT China Railwys International Co, Ltd.
© Copyright 2024, All Rights Reserved