Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Nasional untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam cabai. Hasilnya, bisa dimanfaatkan sendiri sehingga tak terpengaruh dengan mahalnya harga cabai.
"Masyarakat kita ini terlalu cengeng dan tidak mandiri. Kalau harga cabai naik, mereka menjerit. Padahal kalau mandiri, mereka bisa memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk menanam cabai. Habis masak, kalau ada bijinya bisa dibuang di pekarangan atau pot, pasti menghasilkan," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman kepada politikindonesia.com seusai menandatangani kesepakatan kerja sama dengan PKK Nasional untuk canangkan gerakan menanam cabai, di Jakarta, Kamis (30/11).
Menurut Amran, pihaknya sudah memberikan sebanyak 10 juta bibit cabai kepada seluruh perwakilan PKK pada Jambore Nasional Kader PKK Tahun 2016 Hal tersebut dilakukan karena cabai merupakan tanaman yang mudah tumbuh. Apalagi jumlah anggota PKK serta ibu-ibu di daerah seluruh Indonesia mencapai 160 juta. Diharapkan per rumah tangga hasilnya bisa menekan inflasi.
"Jika ada waktu dan lahan, maka bisa disisipkan dengan menanam sayuran lainnya di dekat rumah, misalnya, kangkung. Jadi saya minta kepada ibu-ibu agar menjadi penggerak di daerah masing-masing. Tanamkan jiwa kerja keras, apalagi jika hasil panennya bagus itu juga buat keuntungan keluarga masing-masing. Saya yakin, jika ini semua berjalan tidak ada lagi keluhan dan demo mengenai ketimpangan harga pertanian," ujarnya.
Dia menjelaskan, melaui kerjasama ini kenaikan harga cabai yang melonjak bisa diantisipasi. Sehingga masyarakat bisa memproduksi cabai sendiri. Dengan adanya hasil panen cabai dari halaman rumah diharapkan bisa menekan kenaikan harga cabai dan inflasi.
"Kami mengharapkan jika nanti harga cabai terus melambung para penerima bantuan bisa memenuhi kebutuhan dari pohon cabai di halaman rumah masing-masing. Kami berharap polibag berisi tanaman cabai ini bisa langsung didistribusikan ke rumah warga," katanya lagi.
Ditambahkan, tanaman hortikultura seperti cabai adalah salah satu komoditas yang komplementer dan tidak bisa digantikan oleh produk lain. Kelemahannya tidak tahan lama, sehingga harus didukung dengan peningkatan teknologi yang tepat guna. Sehingga masyarakat bisa memproduksi dan mengkonsumsin cabai sendiri.
"Masyarakat kita sepertinya tidak bisa mengubah pola konsumsi yang selama ini selalu mengkonsumsi produk segar. Sebenarnya masyarakat juga bisa mengkonsumsi produk turunannya sebagai alternatif seperti bubuk cabai. Padahal rasanya sama, pedas juga. Tapi seperti sulit. Makanya kami mengajak masyarakat untuk memanfaatkan halaman kosong di rumah," paparnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved