Ancaman kebangkitan PKI menjadi salah satu tema yang dibahas dalam simposium nasional memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni di Balai Kartini, hari ini, Rabu (01/06). Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Seni dan Budaya Ahmad Cholil Ridwan memberikan testimoni bagaimana mengerikannya Indonesia pada masa di mana PKI aktif berkegiatan.
Cholil menceritakan, kala itu beberapa tokoh Islam masuk daftar target PKI untuk dibunuh. Sampai akhirnya pada tahun 1957, perkumpulan ulama se-Indonesia mengeluarkan fatwa bahwa ideologi komunis dilarang.
“1957, saya ketahui bahwa ada berita di Palembang, ulama Indonesia berkumpul mengeluarkan fatwa bahwa ideologi komunisme haram, umat Islam yang mengikuti ideologi komunis dianggap murtad," ujar Cholil.
Pimpinan Ponpes Husnayain itu menambahkan, PKI adalah partai haram yang telah difatwakan. “Dilarang pula perkawinan seorang muslim dengan keluaga PKI,” ujar dia.
Cholil mengatakan, Islam dan Pancasila adalah hal yang tak dapat dipisahkan. Islam adalah Pancasila yang bersifat universal. “Sesungguhnya hidup adalah akidah dan jihad. Ideologi adalah akidah, akidah adalah ideologi. Jihad adalah perang, perang yang sebenarnya adalah perang ideologi," ujar Cholil.
Cholil menanggapi usulan agar pemerintah Indonesia minta maaf kepada PKI. “Saya katakan tiada maaf bagimu. Kalau engkau (PKI) berani bangkit, lawannya satu, jihad!," ujar dia.
Hadir dalam simposiun ini Mantan Wapres Try Soetrisno, Letjen TNI. (Purn) Sayidiman Soerjohadiprodjo, Habieb Riziek, Abraham Lunggana alias Haji Lulung, dan sejumlah tokoh lainnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved