Gempa bumi beruntun yang terjadi di Papua, sepanjang Rabu (16/06) siang hingga sore kemaren, tak hanya memicu kepanikan warga masyarakat umum. Kepanikan juga melanda penghuni lembaga pemasyarakatan Serui, Papua. dalam kejadian tersebut, 50 narapidana penghuni Lapas melarikan diri.
Kakanwil Hukum dan HAM Papua, Nazarudin Bunas Kamis (17/06) mengatakan dirinya telah mendapat laporan dari Kepala Lapas Serui bahwa akibat gempa tersebut 50 warga binaannya lari keluar. Aksi ke -50 napi tersebut, bukanlah perbuatan sengaja yang direncanakan sebelumnya. Para warga binaan itu melarikan diri karena situasi yang tidak memungkinkan untuk terus bertahan di dalam penjara akibat gempa.
Dituturkan Bunas, pihaknya masih menunggu perkembangan selanjutnya, apakah warga binaan ini nantinya akan kembali dengan sukarela atau justru melarikan diri.
Diceritakan Bunas lebih jauh, gempa yang terjadi sekitar pukul 14.30 WIT itu membuat seluruh warga binaan yang berada di dalam Lapas Serui panik. Mereka berhamburan menuju ke pintu utama. Semula petugas berupaya menahan. Namun, demi merasakan kekuatan gempa tersebut yang dikhawatirkan mampu merobohkan bangunan, akhirnya petugas tidak menahan penghuni lapas untuk keluar.
Bukan hanya napi saja, petugas pun ikut berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri. "Yang dipikirkan saat itu hanyalah bagaimana menyelamatkan diri, jadi petugas juga ikut keluar," tutur Bunas.
Dikatakannya, peristiwa ini sudah dilaporkan langsung ke Menteri Hukum dan HAM serta Dirjen Pemasyarakatan. "Pak Menteri meminta agar warga binaan ini bisa kembali jika situasi dinyatakan aman,” ujar Bunas.
Bunas menegaskan pihaknya akan terus memantau dan mengecek situasi selanjutnya. “Saya akan mengecek kembali apakah mereka sudah kembali atau belum dan yang kami harapkan memang kembali jika situasi dinyatakan aman," imbuh Bunas.
© Copyright 2024, All Rights Reserved