Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tengah mempersiapkan penarikan pasukan misi penjaga perdamaian dari Republik Demokratik Kongo. Penarikan ini akan dilakukan secara bertahap. PBB tetap mempersiapkan penarikan bertahap dari Kongo meski pun meningkatnya kemunculan puluhan kelompok-kelompok bersenjata.
Akhir bulan lalu, PBB memperbaharui mandat MONUSCO (Mission de IOrganisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo) dan menugaskan brigade intervensi untuk "menetralisasi" kelompok-kelompok bersenjata asing dan domestik selama 1 tahun.
Kepala Misi Monusco Martin Kobler dalam konferensi pers di Kinshasa, Rabu (02/04) mengatakan, pihaknya tidak akan menarik diri serta merta. “Kami tidak akan menarik diri besok. Ini adalah proses bertahap. Tapi jelas bahwa kami harus menentukan parameter, kriteria harus dicapai sebelum MONUSCO meninggalkan negara itu," ujar dia.
Sejak akhir 2013, sebagian besar dari 20 ribu pasukan MONUSCO telah ditempatkan di bagian timur Kongo, lokasi kelompok-kelompok bersenjata.
Menurut Resolusi 2147, Sekjen PBB Ban Ki-moon harus memberikan rekomendasi untuk penempatan kembali pasukan perdamaian pada akhir tahun ini.
Meskipun terjadi peningkatan jumlah pasukan dan perluasan mandat sejak PBB mengirimkan misi penjaga perdamaian pertama kali ke negara itu pada tahun 1999, pasukan PBB dan tentara Kongo telah berjuang untuk membawa perdamaian ke negara yang memiliki luas sebesar Eropa Barat itu.
MONUSCO memiliki anggaran sebesar US$1,5 miliar per tahun, meskipun anggaran itu telah dipotong separuh berdasarkan resolusi terbaru. Misi PBB telah lama menghadapi kecaman karena gagal melindungi warga sipil di Kongo, meskipun persepsi telah membaik sejak serangan oleh tentara Kongo, yang didukung oleh PBB berhasil mengalahkan kelompok M23 pada November.
© Copyright 2024, All Rights Reserved