Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan dirinya memilih jalan ketiga dalam pembangunan perekonomian. Jalan ketiga yang dipilih untuk membangun dan menjadikan masyarakat lebih sejahtera itu bukanlah jalan pasar bebas ataupun kutub sebaliknya antipasar bebas.
"Terus terang saya memilih jalan ketiga yang tidak harus tergantung pada kutub-kutub itu," kata Presiden SBY saat menjadi narasumber dalam Forum Newsmaker Thomson Reuters di Singapura, Selasa (23/04). Dalam acara itu, Presiden SBY berbicara di depan para chief executive officer (CEO) perusahaan, bankir, investor internasional dan para analis dan disiarkan ke berbagai negara melalui saluran media Reuters.
Selama ini forum itu mengetengahkan para tokoh-tokoh berpengaruh di dunia. Di antaranya adalah mantan perdana menteri Singapura, Lee Kwan Yew dan Investor ternama George Soros.
Acara itu digelar di kantor Thomson Reuters di One Raffles Quay, lantai 28, Singapura. Tampil sebagai moderator dalam forum itu yakni Deputy Global Managing Editor Regional Edtor Asia Dayan Candappa dan Kepala Biro Asia Tenggara Jason Szep.
Presiden SBY menjelaskan, Indonesia merupakan negara yang unik dengan dua kutub pemikiran dengan penganut pasar dan anti pasar yang berkembang. Karena itulah membutuhkan penanganan yang juga berbeda.
Menurut SBY, pasar dibutuhkan untuk mengembangkan perekonomian, namun demikian Indonesia membutuhkan peran pemerintah dalam pembangunan. Karena itu Presiden SBY membuat strategi kebijakan perekonomian empat jalur. Yakni pro pertumbuhan ekonomi, pro lapangan kerja, pro pengentasan kemiskinan dan pro lingkungan.
“Strategi kebijakan tersebut sampai sejauh ini telah memberikan hasil dengan pertumbuhan ekonomi mampu bertahan 6% di tengah krisis global dan kemiskinan yang terus berkurang,” kata SBY.
Dalam forum itu, Presiden SBY juga menjawab sejumlah pertanyaan dari para hadirin. Pertanyaan yangdiajukan di antaranya yakni soal kebijakan subsidi BBM, pengaruh Cina dalam perekonomian di ASEAN dan soal suksesor Presiden SBY.
© Copyright 2024, All Rights Reserved