Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak berani muluk-muluk dalam soal partisipasi pemilih pada Pemilu. Jika pada Pemilu 2009, tingkat partisipasi pemilih hanya 71 persen, tahun 2014 nanti, KPU menargetkan partisipasi masyarakat Indonesia yang mengikuti Pemilu 2014 mencapai 75 persen.
“Di 2014, kami targetkan 75 persen yang berpartisipasi," ujar Komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah dalam acara Orientasi Pers di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta, Selasa (03/09).
Kata Ferry, pada tahun 2009 yang menggunakan hak pilih sebanyak 121.588.366. Sedangkan, yang tidak menggunakan hak pilih sebanyak 49.677.076 suara. “Problemnya waktu itu bagaimana memanajemen perilaku dari pemilih/voter behaviour," ujar Ferry.
Lebih jauh Ferry menyebut, untuk pemilih yang tingkat rasionalnya paling tinggi ada di wilayah Jakarta. Hal tersebut dikarenakan berjalannya komunikasi massa melalui tatap muka, yang kurang dilakukan di daerah.
“Dan adanya komunikasi media (serangan udara) lewat iklan, pers, dll. Di sini media berperan sebagai penyeimbang ketika kekuatan eksekutif dan legislatif tidak maksimal. Serta karena adanya jaringan yang tidak didapat di daerah," imbuh Ferry.
© Copyright 2024, All Rights Reserved