Pengamat Politik yang juga Direktur Pusat Riset Politik, Hukum, dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, mengatakan, keberhasilan 100 hari kerja pemerintahan Prabowo Subianto tercoreng dengan warisan kebobrokan yang ditinggalkan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Saiful, program dan kebijakan Prabowo berjalan sesuai ekspektasi publik, namun kebijakan Presiden ke-8 RI itu ternodai dengan berbagai macam sisa-sisa kebijakan Jokowi yang banyak kejanggalan.
"Keberhasilan 100 hari program tercoreng dengan warisan keboborokan kebijakan-kebijakan Jokowi yang terungkap pada awal pemerintahan Prabowo," kata Saiful Anam, Kamis (30/1/2025).
Saiful menyebutkan kebobrokan tersebut antara lain terbongkarnya dugaan orupsi dana CSR Bank Indonesia (BI), pagar laut, hingga Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terancam mangkrak.
Menurut Saiful, terkuaknya dugaan korupsi dana CSR semakin meyakinkan publik bahwa pada era pemerintahan Jokowi banyak main mata antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif, termasuk dalam penyaluran dana CSR BI.
"Kasus pagar laut semakin membuat publik memberikan rapor merah kepada Jokowi karena telah memberikan ruang kepada swasta untuk mengelola kekayaan alam, dalam hal ini pemberian SHGB laut kepada mereka yang dekat dengan penguasa," kata Saiful yang juga Akademisi Universitas Sahid Jakarta.
Saiful mengatakan, IKN pun menjadi dilematis bagi Prabowo. Sebab dengan biaya yang sangat tinggi, IKN bisa jadi tidak akan dilanjutkan Pemerintahan Prabowo.
"IKN hanya akan menjadi monumen kegagalan pada era pemerintahan Jokowi," pungkas Saiful. []
© Copyright 2025, All Rights Reserved