Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku sudah tahu keberadaan Harun Masiku di Jakarta.
Pengakuan itu disampaikan penyidik KPK kepada kepada Tim Hukum DPP PDIP, Donny Tri Istiqomah.
Menanggapi kabar itu, pimpinan KPK menyebut bahwa Jakarta itu luas. Pernyataan bahwa Jakarta itu luas disampaikan Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata.
Alex menanggapi pernyataan Donny yang membeberkan ungkapan penyidik KPK, AKBP Rossa Purbo Bekti, kepada dia, saat menggeledah kediamannya, pekan lalu.
"HM ada di Jakarta, kenapa nggak ditangkap? Ya Jakarta kan luas mas, ada 10 juta warga, dan saya nggak tahu ngumpetnya di mana. Kalau kawan-kawan ada yang tahu ya beritahukan, nanti kami jemput bersama," kata Alexanader Marwata, Rabu (10/7/2024).
Alex juga memastikan, KPK terus berupaya segera menemukan dan menangkap Harun Masiku (HM).
"Upaya itu terus kami lakukan, memang tidak mudah. Tapi kami meyakini, cepat atau lambat pasti ketemu juga," kata Alex.
Seorang pengacara Donny, Army Mulyanto, mengatakan, ada bujuk rayu dari penyidik saat penggeledahan selama 4 jam di rumah Donny, di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (3/7/2024).
"Sebenarnya (bentuk intimidasi), supaya Pak Donny bisa kerja sama. Bahkan Pak Rossa sampai menyampaikan bahwa dia sudah tahu keberadaan Harun Masiku, masih di Jakarta, dan mengait-ngaitkan dengan Pak Sekjen, Pak Hasto," kata Army, kepada wartawan, di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jalan HR Rasuna Said Kav C1, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (9/7/2024).
Melalui pengacaranya, Donny melaporkan penyidik KPK ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK, karena merasa diintimidasi dan diancam saat terjadi penggeledahan rumahnya. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved