Kongres II Partai Amanat Nasional (PAN) dimulai hari ini Kamis hingga Minggu 10 April di Semarang, Jawa Tengah. Agenda utama kongres tersebut adalah memilih ketua umum dan 12 anggota formatur. Bila nanti ketua umum dan 12 anggota formatur telah terpilih, maka merekalah yang berhak menyusun struktur kepengurusan PAN yang baru.
Hakam Naja selaku Ketua Panitia Kongres Ke-2 PAN, menyatakan bahwa anggota formatur yang berjumlah 12 orang akan dipilih oleh peserta kongres. Sedangkan Ketua Umum PAN yang lama akan diberikan satu kursi anggota formatur sehingga jumlah formatur berjumlah 13 orang.
"Saat ini masih ada dua wacana menentukan bagaimana proses pemilihan ketua formatur dan anggota formatur. Apakah pemilihan ketua formatur dan anggota formatur akan dilaksanakan dalam satu kali pemilihan atau dua kali pemilihan, keputusannya akan diserahkan kepada peserta kongres," jelas Hakam.
Jumlah suara yang berhak memilih dalam Kongres II PAN berjumlah 1.459 orang. Mereka terdiri dari; setiap DPW dan DPD memiliki masing-masing tiga suara, sedangkan DPP memiliki 69 suara.
Ada aturan main yang dipakai dalam Kongres II PAN bagi bakal calon yang berhak mengajukan diri menjadi calon ketua umum. Mereka adalah yang memperoleh dukungan empat DPW atau 40 DPD.
Hingga saat ini, hanya empat orang yang memenuhi syarat tersebut. Keempat calon ketua umum yang memenuhi syarat, yakni Didik J Rachbini, Sutrisno Bachir, Hatta Rajasa, dan Fuad Bawazier.
Keempat bakal calon tersebut berupaya menarik simpati peserta kongres dengan memasang baliho dan spanduk berukuran raksasa di setiap sudut Kota Semarang.
Bahkan setiap calon membuka posko di sejumlah hotel yang tersebar di Kota Semarang. Sutrisno dan Hatta menempati Hotel Grand Candi di Jalan Sisingamangaraja, satu kilometer dari Hotel Patra yang menjadi arena kongres. Didik membuka posko di Wisma Fastabiq, Jalan Perintis Kemerdekaan. Sedangkan Fuad bermarkas di Hotel Grasia, Jalan S Parman.
Meski cuma empat yang memenuhi syarat, DPW PAN Jawa Timur tetap menjagokan Amien Rais. "Hasil rapat pleno DPW PAN Jatim, tetap memasukkan nama Amien Rais di antara calon lainnya," kata Wakil Sekretaris DPW PAN Jatim Suli Daim.
Didik J Rachbini mulai melontarkan wacana koalisi. "Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi, apalagi visi dan misi kita sama. Tetapi itu semua masih dalam taraf penjajakan, belum final," katanya.
Lain lagi dengan Sutrisno yang tetap optimistis bakal meraih 900 suara. "Suara sebanyak itu berasal dari jajaran DPW dan DPD PAN di seluruh Indonesia yang memiliki hak suara atau hak pilih dalam kongres," ujarnya optimis. Bahkan Sutrisno meluncurkan bukunya yang berjudul ‘Membangun Kemandirian Bangsa’ sebagai salah satu tatiknya dalam mengambil simpati peserta kongres.
Sedangkan Fuad Bawazier berjanji akan mengurus partai secara total bila nanti dirinya terpilih menjadi ketua umum PAN. "Saya tidak akan mengurus yang lain, saya akan mengurus partai," ujar mantan Menteri Keuangan tersebut. Ketua umum menurut Fuad merupakan sebuah simbol partai yang tidak boleh menjadi bawahan dan sandera partai politik lain.
Amien Rais selaku mantan Ketua Umum PAN memberi lampu hijau kepada Sutrisno Bachir. "Dari hitung-hitungan Pak Bambang Sudibyo, di antara calon-calon yang ada saat ini, Sutrisno Bachir ada plusnya sedikit di atas yang lain," ujar Amien.
Namun, semua berpulang pada peserta Kongres II PAN, apalagi politik uang telah berhembus. Beredar isu politik uang yang beredar di warga PAN, yang menyebutnya sebagai uang gratifikasi bagi DPW dan DPD sebesar Rp 5 juta- Rp 25 juta.
Amien Rais selaku mantan ketua umum PAN jauh hari sebelumnya sudah menyatakan tak mau lagi dicalonkan dengan alasan memberi kesempatan pada kader muda. Sudah tentu dalam Kongres II PAN perebutan kursi ketua umum menjadi hal yang sangat menarik diperhatikan. Apalagi PAN sebagai sebuah partai yang berasaskan Pancasila namun kental akan nuansa Islam modern.
© Copyright 2024, All Rights Reserved