Kesiapan industrialisasi sektor perikanan budidaya sudah meyakinkan. Pola maupun skema budidaya yang lebih sistematis, menjadikan produktivitas perikanan nasional semakin berkelas dan berkualitas tinggi. Tak heran, apabila perikanan budidaya siap menjadi salah satu andalan ketahanan pangan baik nasional maupun internasional.
"Ditengah maraknya impor pangan untuk memenuhi kebutuhan domestik, sektor perikanan, khususnya perikanan budidaya sudah bisa diandalkan menjadi ketahanan pangan. Oleh sebab itu, kami akan terus mendorong peningkatan produksi dan kualitas perikanan budidaya di Indonesia," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto kepada politikindonesia.com, di Kantor KKP, Jakarta, Rabu (25/06).
Menurutnya, berdasarkan data dari Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/ FAO), produksi perikanan budidaya dunia telah mencapai 66 juta ton, jumlah itu melebihi produksi daging sapi yang hanya 63 juta ton. Sedangkan, untuk produksi ikan Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat tahun. Pada tahun 2012 produksinya 9,6 ton, tahun 2013 targetnya 13 juta ton dan untuk tahun 2014 targetnya 16,9 juta naik 40 persen dari target tahun 2013.
"Target perikanan budidaya setiap tahun semakin meningkat. Sejauh ini targetnya selalu terlampaui, bahkan hasilnya lebih tinggi. Apalagi masyarakat di dunia saat ini lebih memilih mengkonsumsi ikan, dibandingkan dengan daging yang penuh dengan resiko maupun penyakit. Ikan pun kini menjadi pilihan makanan dunia," ungkapnya.
Dijelaskan, melihat kondisi seperti itu pihaknya pun sudah mengusulkan ikan masuk ke dalam kategori barang kebutuhan pokok. Sehingga ikan akan menjadi penting dalam memenuhi kebutuhan ketahanan pangan dan gizi dunia. Karena telah menjadi bagian utama dari pola makan sebagian masyarakat Indonesia dan menjadi pilihan makanan masyarakat di dunia.
"Ikan mengandung seperenam dari protein hewani orang yang mengkonsumsi, serta mengandung mikronutrien penting dan asam lemak omega-3," ucapnya.
Itu sebabnya, lanjut Slamet, perikanan budidaya menjadi andalan ketahanan pangan nasional maupun dunia, memang benar adanya. Hal itu terjadi karena adanya perubahan musim, cuaca yang tidak mendukung nelayan pun kekurangan pasokan ikan tangkapan. Tapi tidak demikian dengan perikanan budidaya yang produktivitasnya bisa dikelola sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial.
"Perikanan budidaya tidak hanya menjadi andalan ketahanan pangan saja tapi bisa diekspor untuk cadangan devisa negara. Karena perikanan budidaya bisa menjadi bisnis bernilai jutaan dolar. Selain itu membuka peluang lapangan kerja bagi jutaan orang dengan biaya lingkungan yang relatif rendah," pungkas Slamet.
© Copyright 2024, All Rights Reserved