PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menyiapkan dana investasi besar untuk membangun proyek kelistrikan di 2011. Salah satunya adalah infrastruktur pendukung percepatan pembangkit listrik 10.000 megawatt (MW) tahap I untuk wilayah operasi Indonesia Barat. Nilai investasi yang disediakan PLN untuk proyek itu sebesar Rp8,9 triliun.
Soal ini dikemukakan oleh Manajer Senior Komunikasi PLN Bambang Dwiyanto dalam siaran pers, Jumat (07/01). Dikatakan Bambang, sumber pendanaan tersebut, akan diambil dari kas internal PLN dan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negera). “Kas internal sebesar Rp 6,25 triliun dan sisanya Rp 2,65 triliun dari APBN.”
Lebih jauh Bambang menjelaskan, kucuran dana investasi tersebut nantinya dialokasikan demi mendukung proyek-proyek kelistrikan. Misalnya pembangunan jaringan transmisi dan gardu-gardu.
Bambang menerangkan, untuk wilayah Indonesia Barat terdapat 7 proyek pembangkit listrik sebesar 1000 MW. Proyek itu antara lain dari PLTU 2 Sumut-Pangkalan Susu (2 x 220 MW), PLTU Kepulauan Riau-Tanjungbalai Karimun (2 x 7 MW), PLTU Sumbar-Teluk Sirih (2 x 112 MW), PLTU 3 Babel-Bangka Baru (2 x 30 MW), PLTU 4 Babel-Belitung ( 2 x 16,5 MW), PLTU Lampung-Tarahan Baru (2 x 100 MW) dan PLTU 1 Kalbar-Parit Baru (2 x 50 MW).
Semua pembangkit tersebut juga masuk ke dalam proyek percepatan pembangunan pembangkit listrik tahap I yang digarap PLN. Diharapkan, proyek-proyek tersebut dapat beroperasi pada tahun 2011 ini. Hanya PLTU Kalbar-Parit Baru yang diperkirakan baru akan beroperasi tahun depan.
“Proyek 7 pembangkit itu beberapa sudah jalan dan mau selesai. Maka itu, investasi dana tadi digunakan untuk membangun jaringan yang membantu menyalurkan listrik yang dihasilkan oleh sebagian besar proyek pembangkit listrik tadi," terang dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved