Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Widodo AS meyakini Polri telah bertindak sesuai prosedur dalam menangani kelompok sipil bersenjata di Poso, Sulawesi Tengah yang selama ini telah melakukan tindakan kekerasan.
"Polisi telah bertindak sesuai prosedur," kata Widodo kepada pers di kantor kepresidenan, Jakarta, Selasa, setelah bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Widodo mengemukakan hal itu ketika diminta komentarnya tentang tindakan polisi terhadap kelompok sipil bersenjata yang terjadi pekan lalu. Seperti diketahui, dalam upaya Polri mencari DPO (Daftar Pencarian Orang) kasus Poso berujung pada baku tembak. Dalam baku tembak tersebut 14 orang meninggal dimana yang satu diantaranya adalah aparat Polri.
"Polisi mempunyai berbagai instansi yang mengawasi kegiatan para anggotanya. Beberapa kelompok masyarakat telah menyatakan Polri bertindak di luar prosedur saat melakukan tindakan tegas di Poso sehingga muncul salah tangkap serta penganiayaan terhadap orang-orang yang dicurigai melakukan tindakan teror atau mempunyai hubungan dekat dengan para pelaku tindakan kekerasan di sana," katanya.
Sementara itu, Polisi telah menemukan tujuh senjata api rakitan dan 30 bom dalam penyisiran di perbukitan, Tanah Runtuh, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin sore.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Sisno Adiwinoto mengatakan, penyisiran oleh anggota Satuan Pelopor Brimob itu juga menemukan ratusan amunisi, sejumlah magazen, puluhan senjata tajam dan aneka asesories yang diduga milik kelompok bersenjata.
Rincian lengkap penemuan barang yang kini diamankan di Mapolres Poso itu adalah tujuh senpi rakitan laras panjang, 30 bom rakitan, dua kantong masing-masing berisi 280 butir amunisi kaliber 5,56 mm, 299 butir amunisi kaliber 3,8 mm dan 10 butir kaliber 7,62 mm.
Selain itu ditemukan pula tiga sangkur, dua pedang, empat magazen M16, satu magazen MK3, dua pipa peluncur, dua KTP, satu topi, satu avometer, dua gulung kabel listrik warna merah, satu botol minyak singer dan satu busur. "Barang-barang itu ditemukan di dalam karung dan tas warna hitam," kata Sisno.
Ia mengatakan, polisi akan terus menyisir sejumlah lokasi di Poso yang diduga menjadi tempat penyimpanan senjata api, bom dan senjata tajam lainnya.
Sejak menggelar operasi mulai 11 Januari 2007, polisi telah menyita puluhan senpi, ratusan bom, puluhan senjata tajam dan belasan magazen. Polisi juga telah menangkap lima orang (11 Januari 2007) dan 26 orang (22 Januari 2007). Dari 26 orang itu, 10 dilepas dengan alasan mereka bersikap kooperatif.
© Copyright 2024, All Rights Reserved