Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka Konsultasi Nasional Agenda Pembangunan Pasca 2015 di Istana Negara, Selasa (20/02) pukul 09.00 WIB. Agenda ini merupakan hajat PBB, dan pemerintah telah membentuk Komite Nasional Agenda Pembangunan Pasca 2015 (Komnas APP 2015) untuk mempersiapkannya.
Konsultasi Nasional Agenda Pembangunan Pasca 2015 ini adalah forum konsultasi publik tingkat nasional untuk menyongsong pertemuan Panel Tingkat Tinggi Tokoh Terkemuka (High Level Panel of Eminent Persons) untuk Agenda Pembangunan Pasca 2015 di Bali pada 25-27 Maret mendatang.
Di awal pidatonya, Presiden SBY mengajak para pakar pembangunan maupun pelaku pembangunan di pusat ataupun daerah untuk mengintegrasikan dan mendialogkan pengetahuan, pandangan, dan pikiran tentang pembangunan nasional dan pembangunan dunia pasca 2015.
Teori dan strategi pembangunan, ujar Presiden, memang sudah sangat banyak, dan terus berkembang. Demikian juga evaluasi dan koreksi terhadap pembangunan dan juga implementasinya tidak terhitung banyaknya. Meskipun seolah dewasi ini istilah pembangunan lebih diletakkan kepada negara berkembang, baik yang development countries, least development countries maupun emerging economic, Presiden menekankan agar janganlah kita mendeklarasikan diri dan memonopoli sebagai pihak yang paling mengetahui tentang pembangunan.
“Selama 8 tahun yang kami lakukan adalah memimpin dan mengelola pembangunan dan mengurangi kemiskinan. Akan tetapi, itu tidak berarti kita lebih banyak tahu tentang pembangunan ini. Berbagi pengetahuan dan pengalaman menjadi penting agar makin sukses ke depannya," kata SBY.
Di sisi lain, Kepala Negara mengingatkan untuk tidak terlalu cepat menyalahkan dan menghakimi bahwa pembangunan di Indonesia telah gagal total.
Presiden berharap agar hati-hati mengungkapkan soal ini karena banyaknya cara pandang tentang arti pembangunan dan pengurangan kemiskinan. “Ada keunikan, baik itu berkaitan dengan waktu, negara, dan daerah. Saya kira bagi yang mengetahui teori pembangunan dan mempraktikkannya akan lebih bisa lagi berbicara. Kritik memang bagus tapi kalau semuanya dianggap jelek tentu para gubenernur akan tidak nyaman, dan itu kurang objektif," ujar Presiden.
Kata SBY, jiwa dan inti dari Agenda Pembangunan Pasca 2015 adalah menghapuskan kemiskinan di dunia. “Bagaimana kita meningkatan taraf hidup dan mengurangi kemiskinan juga akan banyak sekali pandangannya, dan membangun konsensus itu akan sangat tidak mudah," terang SBY.
© Copyright 2024, All Rights Reserved