Seluruh jajaran pemerintahan harus memberikan perhatian dan pelayanan serius pada para tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri karena walau bagaimanapun mereka adalah bagian dari solusi yang mendatangkan devisa bagi negara.
"Berikan perhatian yang sangat serius pada masalah tenaga kerja kita. Mereka adalah bagian dari solusi, pahlawan devisa, wajib hukumnya untuk memberikan perlindungan dan pelayanan bagi saudara-saudara kita itu," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika meninjau kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (29/5).
Presiden meminta semua jajaran pemerintahannya di Imigrasi (Depkumham) dan Deplu agar bekerja sebaik-baiknya dalam memberikan pelayanan. "Saya tidak senang jika ada petugas yang main-main mencari imbalan. Tetapi Alhamdulillah, semua itu sudah dihentikan dan jangan terulang lagi, bukan hanya disini (Malaysia) tapi juga di negara lain," katanya.
Presiden yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri itu mengatakan, dirinya sangat menaruh perhatian besar terhadap masalah tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Hal itu ditunjukkan ketika baru tiga bulan menjadi Presiden, dirinya datang ke Tanjung Pinang dan Dumai, Riau dan Nunukan, Kaltim untuk menyambut para TKI yang dipulangkan dari Malaysia.
"Saya sambut mereka, berdialog, dan saya terharu karena mereka masih ingin bekerja tetapi karena masalah paspor, izin tinggal dan lain-lain, mereka terpaksa dipulangkan,"katanya.
"Kita tidak perlu merasa kecil hati kalau TKI banyak yang bekerja di Malaysia, karena itu terjadi di seluruh dunia. Bukan hanya orang di negara berkembang saja yang bekerja di negara maju, tetapi sebaliknya orang yang bekerja di negara maju juga banyak yang bekerja di negara berkembang," kata Kepala Negara.
Sementara itu, dalam pemaparan pada peninjauan Presiden kie KBRI tersebut, Wakil Dubes KBRI untuk Malaysia, AM Fachir mengungkapkan sejumlah permasalahan yang dihadapi KBRI dalam melayani warga negara Indonesia di Malaysia.
Fachir mengatakan, pada tahun 2007 setiap harinya KBRI menerima lebih dari 2.000 WNI untuk mengurus berbagai keperluan imigrasi dengan jumlah petugas hanya sekitar 15 orang yang dibantu sejumlah relawan.
"Kita menganggap jumlah petugas yang memadai itu sekitar 60 orang untuk melayani pemrosesan paspor dari sekitar 2.000 orang per hari, belum termasuk petugas satpam," katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved