Presiden Negara Islam Indonesia (NII) Wilayah Garut, Sensen Komara bin Bakar Misbach,48, didakwa makar dan terancam hukuman seumur hidup. Warga Babakan Cipari, Desa Sukarasa, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, ini menjalani persidangan perdana di Pengadilan Negeri Garut, Jalan Merdeka, Selasa (13/03).

Dalam sidang hanya berlangsung selama 15 menit, Sensen Komara didakwa makar karena mengibarkan bendera NII di lapangan sepak bola Sentra Bakti, Kampung Babakan Cipari, Desa Sukarasa, Kecamatan Pangatikan, Garut.

Sensen juga didakwa melakukan penodaan agama Islam dengan mengubah kiblat ke arah timur. Saat sidang berlangsung, terdakwa Sensen kerap kali mengeluarkan pernyataan yang menggelitik.

Saat ditanya mengenai identitas oleh Hakim Iim Nurohim, Sensen membenarkan bahwa namanya Sensen Komara Bin Bakar Misbach."Benar Pak, saya Sensen, Presiden NII," ujar Sensen santai.

Lalu saat hakim menanyakan dakwaan yang disampaikan Jaksa Penuntut Umum, lagi-lagi Sensen mengeluarkan pernyataan asal-asalan. "Masih kurang pak, harusnya lebih banyak lagi dakwaannya," jawab Sensen.

Setelah jaksa membacakan dakwaan, hakim menyatakan sidang ditunda pekan depan dengan agenda pembacaan eksepsi.

Sensen diancam hukuman maksimal yakni seumur hidup, karena didakwa melanggar pasal 106 a junto pasal 53 KUHP.

Sejak dulu, Garut secara historis memang dikenal sebagai basis NII asli. Gerakan di daerah ini merupakan turunan dari gerakan DI/TII. NII di Garut kini dipimpin oleh Sensen Komara. Namun mereka sudah berbeda jauh dengan NII KW 9 yang kini banyak dituding berada di balik gerakan penculikan dan cuci otak bermotif uang.

Keberadaan NII di Kabupaten Garut mencuat sejak tahun 2007. Kemudian pada tanggal 17 Januari 2008, kelompok NII tersebut mengibarkan bendera merah putih bergambar bulan bintang bertempat di markas NII di kampung Babakan Cipari, Desa Sukarasa, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.