Polda Jawa Barat resmi menetapkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab sebagai tersangka dalam kasus dugaan penodaan Pancasila. Terhadap status hukum tersebut, FPI pun menyerukan kepada kader dan simpatisan untuk tetap tenang.
"Kepada seluruh aktivis, simpatisan FPI, dan umat Islam pada umumnya, untuk tetap tenang, tetap (jaga situasi) kondusif. Tetap menunggu komando dari ulama-ulama kita. Kita imbau untuk segera lakukan konsolidasi tiap daerah semaksimal mungkin," ujar juru bicara FPI Slamet Maarif kepada pers, Selasa (31/01).
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus di Mapolda Jabar, Senin (30/01) menyampaikan, kepolisian telah menetapkan Rizieq Syihab sebagai tersangka kasus dugaan penodaan Pancasila.
Penetapan Habib Rizieq sebagai tersangka berdasarkan hasil rangkaian gelar perkara tahap penyidikan yang dilakukan tim penyidik Ditreskrimum Polda Jabar. "Penyidik meningkatkan status Rizieq Syihab dari saksi terlapor menjadi tersangka," kata
Gelar perkara ketiga tersebut berlangsung kemarin selama 7 jam atau mulai pukul 11.00 hingga pukul 18.00 WIB. Sebelumnya, kemarin pagi, penyidik meminta keterangan tambahan kepada seorang saksi ahli. Dikatakan Yusri, sebanyak 18 saksi sudah didengarkan keterangannya oleh penyidik berkaitan dengan kasus tersebut.
Slamet menyatakan, kader dan simpatisan FPI akan terus membela Habib Rizieq dalam kasus tersebut. FPI berencana akan mengajukan praperadilan terkait penetapan tersangka ini. "Secepatnya (diajukan), hari ini rapat teknis untuk membahas pengajuan praperadilan. Tapi kita hampir pastikan praperadilan," ujar Slamet.
Selain itu, pihkanya akan tetap datang jika Rizieq diperiksa sebagai tersangka di Polda Jawa Barat (Jabar). "Mereka akan tetap membela ulama. Mereka akan membela Habib sampai habis-habisan. Kita akan bela beliau," ujar Slamet.
Menanggapi imbauan Polda Jabar tentang datang tanpa membawa massa, FPI tidak menjamin akan melakukan hal tersebut. Bagi FPI, kehadirannya bisa meredam kerusuhan yang mungkin akan terjadi.
"Kita harus ada di tengah-tengah mereka. Kalau kita melepas mereka, justru bahaya dengan keamanan ini negeri. Jadi (kehadiran kita) membuat kondusif," ucapnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved