Rodrigo Duterte resmi dilantik menjadi Presiden Filipina yang baru. Ia mengucapkan sumpah jabatan di hadapan sekelompok kecil tamu undangan yang hadir di Istana Kepresidenan Malacanang, pada Kamis (30/06) siang. Prosesi pelantikan yang sederhana ini berbeda dari presiden-presiden sebelumnya yang digelar secara besar-besaran dengan mengundang masyarakat luas.
Seperti dilansir AFP, Kamis (30/06), dalam pelantikan itu, Duterte didampingi oleh anggota keluarganya. Dengan tangan kanan terangkat ke atas dan tangan kiri berada di atas Alkitab, Duterte mengucapkan sumpah jabatannya sebagai Presiden Filipina ke-16, menggantikan Benigno Aquino.
Duterte dan Aquino sempat terlihat saling berjabat tangan dan mengobrol saat serah terima jabatan. "Tidak ada pemimpin, meskipun kuat sekalipun, yang bisa sukses memperjuangkan kepentingan nasional tanpa memiliki dukungan dan kerja sama dari rakyat yang menugasinya untuk memimpin," ucap Duterte beberapa saat usai dilantik.
Duterte menjanjikan perlawanan keji terhadap kriminal akan menjadi fokus utama dalam masa jabatannya selama 6 tahun ke depan.
Program antikriminal Duterte termasuk rencana memberlakukan kembali hukuman mati, memberikan izin kepolisian dan tentara untuk memburu dan menembak mati pelaku kejahatan, serta menawarkan imbalan untuk setiap mayat pengedar narkoba. Duterte bahkan mendorong rakyat Filipina untuk membunuh para pelaku kriminal.
Duterte memenangi pemilihan presiden Filipina, yang digelar bulan lalu. Gayanya yang tegas dan ceplas-ceplos membuat Duterte menarik perhatian banyak pemilih. Sebelum menjadi presiden Filipina, Duterte menjabat sebagai Wali Kota Davao selama 22 tahun terakhir.
Terlepas dari retorika dan janjinya menewaskan para pelaku kriminal, Duterte menjanjikan reformasi bagi rakyat miskin Filipina. Dia berjanji memperbaiki infrastruktur, menciptakan lapangan kerja dan mengangkat lebih dari seperempat dari total 100 juta warga Filipina dari kemiskinan. Duterte mengaku ingin memperluas kesejahteraan secara merata.
Salah satu cara mencapai reformasi ialah, dengan mengubah sistem pemerintahan yang terpusat di Manila, menjadi sistem federal, dengan wilayah-wilayah baru memiliki otonomi ekonomi yang besar dan bisa merasakan hasil produksinya sendiri. Namun cara itu berarti Duterte harus merevisi konstitusi Filipina.
Duterte juga pernah menyatakan, dirinya akan mengakhiri pemberontakan komunis dan warga minoritas muslim selama beberapa dekade terakhir, yang telah merenggut puluhan ribu nyawa. Perundingan damai dengan kelompok komunis dijadwalkan dimulai bulan ini. Dia juga berharap sistem federal akan mengikis keberadaan pemberontak muslim yang selalu ingin otonomi untuk wilayahnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved