Mata uang rupiah semakin melemah pada perdagangan Kamis pagi (30/10). Bloomberg pada pukul 09.31 WIB menyebutkan rupiah di pasar spot keok 0,6% menjadi Rp12.149 per dollar AS. Pelemahan rupiah ini merupakan yang terbesar sejak 29 September lalu.
Di pasar off-shore, nilai tukar rupiah non deliverable forwards untuk pengantaran satu bulan ke depan melemah 0,5% menjadi Rp12.215. Dengan demikian, posisi rupiah di pasar NDF lebih lemah 0,5% dibanding di pasar spot.
Sementara itu, nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), Kamis pagi, berada di level Rp12.165 per dollar AS.
Rupiah melemah tipis dari posisi kemarin yang berada di posisi Rp12.163 per dollar.
Pelemahan rupiah dipicu keputusan the Federal Reserve mengakhiri program pembelian obligasi. Kondisi ini memicu spekulasi investor mengenai arah suku bunga the Fed ke depannya.
Ekonom PT BNI Securities, Heru Irvansyah, mengatakan, keputusan the Fed untuk mengakhiri QE menunjukkan bahwa bank sentral masih pada jalur untuk menormalisasi kebijakan moneternya.
“Hal ini menyebabkan adanya perpindahan dana dari emerging market ke AS, yang pada akhirnya menekan suplai dollar," kata Heru Irvansyah.
© Copyright 2024, All Rights Reserved