Perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia tak bisa dipisahkan dari kontribusi kalangan ulama dan santri. Sejarah mencatat ulama menjadi pahlawan karena menggerakkan santri untuk melawan penjajah.
"Bahkan setelah bangsa ini merdeka kontribusi ulama dan pesantren tidak pernah jeda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata politikus senior PKS, Jazuli Juwaini dalam acara Silaturahim dan Dialog Kebangsaan dengan Ulama dan 250 Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) se-Kabupaten Serang, Banten, Minggu (12/11).
Jazuli mengingatkan, jasa ulama dan santri yang besar terhadap umat Islam serta proses perjuangan RI harus menjadi catatan penting. Ia menekankan jangan ada lagi pihak-pihak yang coba mendiskreditkan ulama, santri sebagai anti-Pancasila dan anti-NKRI.
"Sementara ada yang mengklaim paling Pancasila, paling nasionalis, dan paling NKRI. Bagaimana mungkin kita anti-Pancasila dan anti-NKRI sedangkan para pendahulu kita, para ulama dan santri pejuang, yang memerdekakan republik ini," kata Jazuli yang juga Ketua Fraksi PKS DPR tersebut.
Jazuli menyebut laskar ulama seperti Laskar Hisbulloh, Laskar Sabilillah yang berperan dalam perjuangan kemerdekaan RI. Kalangan ulama dan santri harus berada di garda terdepan dalam mengawal dan menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Karena itu konsensus yang dirumuskan tokoh bangsa, termasuk tokoh umat Islam seperti KH Wahid Hasyim (NU), Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo," pungkas Jazuli.
© Copyright 2024, All Rights Reserved