Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan akan membentuk tim gabungan dengan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengusut kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. KPK masih menunggu penjelasan lebih lanjut dari Polri sebelum merespon hal itu.
“Detilnya belum disampaikan, kami juga belum mengetahui (poin dari pertemuan)," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (01/08).
Laode mengatakan, pihaknya belum bisa menanggapi rencana pembentukan tim gabungan itu, karena belum mendapatkan penjelasan detil. "Kami sih berharap ada tim dari Polda dan Mabes Polri untuk menjelaskan dulu kepada kami tentang model pembentukan tim itu seperti apa juga tanggung jawab masing-masing,” ujar dia.
Atas alasan itu, KPK belum merespon pembentukan tim gabungan tersebut. “Untuk sementara belum ada keputusan dari KPK, kami ingin mendengarkan lebih dulu penjelasan lebih rinci dari Mabes maupun dari Polri," ujar dia.
Menurut Laode, pada pertemuan pimpinan KPK dengan Kapolri yang terakhir kali beberapa waktu lalu sempat dibahas bahwa informasi terbaru akan disampaikan setiap dua minggu.
“Kalau saya tidak salah, Pak Kapolri mengatakan nanti tim Polda yang mencari itu akan memberikan update kepada KPK setiap 2 mingguan dan dari KPK menilai update itu," ujar Laode.
Oleh karena itu, lanjut Laode, pihaknya menunggu penjelasan dari yang dimaksud Kapolri bahwa akan menggandeng KPK dalam kasus ini. Apakah nantinya sama dengan seperti pertemuan terakhir itu atau justru berbeda. Sebab di sisi lain, tindakan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan KPK hanya khusus terkait tindak pidana korupsi.
“Saya tidak tahu apakah dengan yang sekarang itu akan sama seperti itu, tapi waktu itu kata teman-teman di Polda terkendala lebaran, tapi sekarang habis itu tidak ada lagi,” kata Laode.
© Copyright 2024, All Rights Reserved