Pemerintah Belanda terus berupaya membangun hubungan jangka panjang di bidang pendidikan, penelitian dan inovasi dengan Indonesia. Kali ni, negeri kincir angin itu meluncurkan program StuNed fase 5. Ini adalah program terbaru dibidang kerjsama pendidikan, yang dirumuskan bersama perwakilan pemerhati pendidikan dan riset Indonesia dan Belanda.
"Pemahaman dan kesiapan Indonesia mewujudkan internasionalisasi di bidang pendidikan tinggi perlu diwujudkan dengan kolaborasi yang signifikan dengan negara-negara di dunia sebagai partner. Salah satunya dengan Belanda karena pergerakan komunitas internasional di seluruh dunia begitu cepat seiring globalisasi," kata Wakil Duta Besar Belanda untuk Indonesia Ferdinand Lahnstein kepada politikindonesia.com di sela-sela diskusi kolaborasi kedepan bidang edukasi, riset dan inovasi serta merumuskan program kerja untuk beberapa tahun kedepan, di Erasmus Huis, Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, Jakarta, Kamis (21/04).
Menurutnya, diskusi ini menunjukan antusias kedua negara untuk mengoptimalkan kerjasama di bidang pendidikan dengan konsep internasionalisasi. Karena ini merupakan konsep tanggungjawab bersama kedua negara.
"Kerjasama ini merupakan kesuksesan kerjasama Belanda-Indonesia. Karena dalam kegiatan ini adalah sesi berbagi tentang informasi yang akan membantu kita semua, institusi pendidikan tinggi, untuk membuka celah kerjasama studi khususnya di Belanda dan apa saja mengenai informasi dan manfaat dari kolaborasi ini," ujarnya.
Dijelaskan, kegiatan ini merupakan perwujudan komitmen kedua negara untuk mengeksplorasi lebih jauh kerjasama dibidang pendidikan tinggi dan ilmu pengetahuan. Hali ini juga merupakan landasan bagi kedua negara untuk membangun sinergi program-program seperti beasiswa yang telah berjalan maupun program-pogram penelitian
"Diskusi ini diharapakan bisa menjadi awal dari kolaborasi yang lebih terstruktur dalam bidang pendidikan dan riset antara kedua negara yang bertujuan untuk meningkatkan keahlian dan kapasitas sumberdaya kedua belah pihak," paparnya.
Sementara itu, Presiden Direktur Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Eko Prasetyo menambahkan Belanda adalah salah satu negara pilihan terbaik untuk putra-putri Indonesia dalam melanjutkan gelar Master maupun Phd. Dengan diberikannya banyak beasiswa melalui LPDP, diharapkan para mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studinya di Belanda bisa menyerap banyak ilmu.
"Para mahasiswa Indonesia penerima beasiswa yang melanjutkan studinya di Belanda, diharapkan dapat membangun Indonesia manjadi lebih baik lagi. Kami memberikan beasiswa dan juga mengatur para alumni yang sudah selesai studinya di Belanda," katanya.
Ia menuturkan bahwa memberikan beasiswa dan mengatur para lulusan dari Belanda ini merupakan pendekatan komperehensif terkait kerja sama Belanda dan Indonesia di bidang pendidikan. Ketika sudah ada mahasiswa yang lulus, mereka wajib lapor ke LPDP. Pihaknya juga pasti punya datanya. Sekembalinya mereka ke Indonesia, pihaknya akan berikan perkembangan apa yang terjadi di Indonesia.
"Mereka merupakat aset bangsa sehingga pendidiikan mereka akan didalami lagi terkait minat dan kemampuannya agar sekembalinya di indonesia bisa ditempatkan di lapangan kerja yang sesuai," ungkapnya.
Dipaparkan, kerjasama antara Belanda dan Indonesia di bidang pendidikan memang sudah terjalin lama. Beasiswa yang diberikan antara lain pada program studi hukum, bisnis, water management, maritim dan agribisnis. Hingga saat ini, program studi S2 hukum masih menjadi favorit.
"Sekitar 1.500 pelajar Indonesia menuntut ilmu di Belanda. Mereka tersebar di beberapa kota di Belanda, diantaranya Den Haag, Leiden, Rotterdam dan Utrecht. Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi pun salah satu lulusan S2 Hukum Uni Eropa di Belanda," tandasnya.
Dijelaskan, dalam kerjasama ini pihanya bertugas memantau para pelajar Indonesia yang mengambil program beasiswa di Negeri Kincir Angin. Tak hanya beasiswa yang diberikan, pihaknya juga melakukan pengawasan, terutama sekembalinya mereka ke Indonesia.
"Kerjasama dengan Belanda akan membantu kami dalam mencapai tujuan tersebut dan menghasilkan keuntungan bagi kedua belah pihak. Karena kami tidak sembarangan dalam memberikan beasiswa. Para penerima harus melalui seleksi ketat untuk bisa melanjutkan gelar Master atau Phd di Belanda," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved